Selasa, 30 November 2010

ATURAN ETIKA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK

ATURAN ETIKA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK

100 INDEPENDENSI, INTEGRITAS, DAN OBJEKTIVITAS

101 Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independensi di dalam memberikan jasa professional sebagaimana diatur dalam standar professional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independent dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).


102 Integritas dan Objektivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangan kepada pihak lain.


200 STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI

201 Standar Umum
Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI:
A. Kompetensi professional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa professional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi professional.
B. Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.
C. Perencanaan dan supervise. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.
D. Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksaan jasa profesioanalnya.

202 Kepatuhan terhadap standar
Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultansi manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lainnya wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI.



203 Prinsip-prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
1) Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
2) Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat peanyimpangan seperti tersebut di atas. Dalam kondisi tersebut, anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan menyimpangan dan estimasi dampaknya 9bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.


300 TANGGUNG JAWAB KEPADA KLIEN

301 Informasi Klien yang Rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien.

Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
1) Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi
2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku
3) Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan kewenangan IAI atau
4) Menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI ─KAP dalam rangka penegakan disiplin Anggota.

Anggiota yang terlibat dalam penyidikan dan review di atas, tidak boleh memanfaatkannya untuk kepentingan diri pribadi mereka atau mengungkapkan informasi klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi Anggota dalam pemberian informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau penegakan disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4) di atas atau review praktik professional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam butir (3) di atas.

302 Fee Profesional
A. Besaran Fee
Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan , tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut , struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya.

Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.

B. Fee Kontijen
Fee kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu di mana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontijen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hokum atau temuan badan pengatur.
Anggota KAP tidak dipekernankan untuk menetapkan fee kontijen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi independensi.


400 TANGGUNG JAWAB KEPADA REKAN SEPROFESI

401 Tanggung Jawab kepada Rekan Sepropesi
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.

402 Komunikasi Antarakuntan Publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan public pendahulu bila akan mengadakan perikatan (engagement) audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan public lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.

Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.

403 Perikatan Atestasi
Akuntan publiktidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.


500 TANGGUNG JAWAB DAN PRAKTIK LAIN

501 Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi.

502 Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan public diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.

503 KOMISI DAN FEE REFERAL

A. Komisi
Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan kepada atau diterima dari klien/pihak lain untuk memperoleh perikatan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi indenpendensi.

B. Fee Referal (Rujukan)
Fee referral (rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan public. Fee referral (rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi.

504 Bentuk Organisasi dan KAP
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF
Aturan Etika ini berlaku efektif mulai tanggal 5 Mei 2000.

Senin, 22 November 2010

anak2 skb





sibolangit





masta di fekon umsu





IMAN KEPADA KITAB ALLAH

IMAN KEPADA KITAB ALLAH


A.Informasi tentang kitab allah didalam Al-quran
Definisi Al-quran
Secara Bahasa Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dgn yg lain dalam satu ucapan yg tersusun rapi. Quran pada mulanya seperti qiraah yaitu masdar dari kata qara’a qiraatan quranan. Allah SWT berfirman yg artinya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. .
Kata qur’anah pada ayat di atas berarti qiraatuhu {bacaannya/cara membacanya}. Jadi kata itu adl masdar menurut wazan fu’lan dgn vokal u seperti ghufran dan syukran. Kita dapat mengatakan qara’tuhu quran qiraatan wa quranan artinya sama saja. Di sini maqru’ {apa yg dibaca} diberi nama quran yakni penamaan maf’ul dgn masdar.
Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yg diturunkan kepada Muhammad saw. sehingga Quran menjadi nama khas bagi kitab itu sebagai nama diri.
Secara gabungan kata itu dipakai utk nama Quran secara keseluruhan begitu juga utk penamaan ayat-ayatnya. Maka jika kita mendengar orang membaca ayat Quran kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca Alquran.
Dan apabila dibacakan Quran maka dengarlah dan perhatikanlah .. {Al-A’raaf 204}.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini dgn nama Alquran di antara kitab-kitab Allah itu krn kitab ini mencakup inti dari kitab-kitab-Nya bahkan mencakup inti dari semua ilmu. Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya yg artinya Dan Kami turunkan kepadamu al-kitab sebagai penjelasan bagi segala sesuatu. .
Tiada Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-kitab ini . {Al-An’am 38}.
Sebagian ulama berpendapat bahwa kata Quran itu pada mulanya tidak berhamzah sebagai kata jadian. Mungkin krn ia dijadikan sebagai suatu nama bagi kalam yg diturunkan kepada Nabi saw. dan bukannya kata jadian dari qaraa atau mungkin juga krn ia berasal dari kata qarana asy-syai’ bi asy-syai’ yg berarti memperhubungkan sesuatu dgn yg lain atau juga berasal dari kata qaraain krn ayat-ayatnya satu dgn yg lain saling menyerupai. Dengan demikian huruf nun itu asli. Namun pendapat ini masih diragukan yg benar adl pendapat yg pertama.
Secara Istilah Quran memang sukar diberi batasan-batasan dgn definisi-definisi logika yg mengelompokkan segala jenis bagian-bagian serta ketentuan-ketentuannya yg khusus mempunyai genus differentia dan propium sehingga definisi Quran memiliki batasan yg benar-benar kongkret.
yg kongkret adl menghadirkannya dalam pikiran atau dalam realita misalnya kita menunjuk sebagai Quran kepada yg tertulis dalam mushaf atau terbaca dgn lisan. Untuk itu kita katakan Quran adl apa yg ada di antara dua buku atau kita katakan juga Alquran adl bismillaahir rahmaanir rahiim alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin … minal jinnati wannaas.
Para ulama menyebutkan definisi Alquran yg mendekati maknanya dgn membedakan dari yg lain dgn menyebutkan bahwa Alquran adl kalam atau firman Allah yg diturunkan kepada Muhammad saw. yg pembacaannya merupakan ibadah. Dalam definisi kalam merupakan kelompok jenis yg meliputi segala kalam. Dan dgn menggabungkannya kepada Allah berarti tidak termasuk semua kalam manusia jin dan malaikat.
Dan dgn kata-kata yg diturunkan maka tidak termasuk kalam Allah yg sudah khusus bagi milik-Nya.
Katakanlah ‘Sekiranya lautan menjadi tinta utk menuliskan firman Rabku akan habislah lautan sebelum firman Rabku habis ditulis sekalipun Kami berikan tambahannya sebanyak itu pula. .
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta ditambahkan sesudahnya tujuh lautan lagi niscaya kalam Allah tidak akan habis-habisnya. .
Dan membatasi apa yg diturunkan itu hanya kepada Muhammad saw. tidak termasuk apa yg diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti Taurat Injil dll.
Adapun yg pembacaannya merupakan suatu ibadah mengecualikan hadis-hadis ahad dan hadis-hadis qudsi-bila kita berpendapat bahwa yg diturunkan Allah itu kata-katanya-sebab kata-kata pembacaannya sebagai ibadah artinya perintah utk membacanya di dalam salat dan lainnya sebagai suatu ibadah sedangkan qiraat ahad dan hadis-hadis qudsi tidak demikian halnya.
Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Qur’aan Manna’ Khaliil al-Qattaan.
(sumber file al_islam.chm)

Al Ustadz Abu Muhammad Harits AbrarAl Qur`an mengarahkan manusia ke tiap jalan yg bermanfaat memberi batasan tegas antara yang haq dan batil petunjuk dan kesesatan dan antara orang-orang yg berbahagia dan orang- orang yg celaka dgn menerangkan ciri-ciri atau karakter masing-masing kelompok yg berlawanan ini. Di dalam Al Qur`an pula didapatkan penjelasan berbagai masalah ushul {pokok prinsipil} dan furu’ lengkap dgn dalil-dalil ‘aqli dan naqli {Al Qur`an dan As- Sunnah}.Al Qur`an sebagai wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sarat dgn petunjuk dan bimbingan bagi kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensifatkan Al Qur`an ini dgn sifat-sifat agung lagi mulia yg berlaku utk seluruh ayatnya.Sifat-sifat tersebut merupakan bukti terbesar bahwa Al Qur`an merupakan landasan utama bagi seluruh disiplin ilmu yg bermanfaat demi kebaikan dunia dan akhirat.Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan bahwa Al Qur`an adl Al-Huda Ar-Rusyd dan Al-Furqan {Yaitu Al-‘Ilmu atau pembeda yg memisahkan antara yang haq dari yg batil. Wallahu a’lam}. Bahkan Al Qur`an itu sendiri adl Al-Huda yg memberi petunjuk seluruh manusia kepada semua yg mereka butuhkan dalam urusan dunia dan agama mereka.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:شَهْرُ رَمَضاَنَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقاَنِ“ bulan Ramadhan bulan yg di dalamnya diturunkan Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda .” Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:تَباَرَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقاَنَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُوْنَ لِلْعاَلَمِيْنَ نَذِيْرًا“Maha Suci Allah yg telah menurunkan Al-Furqaan kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam” Al Qur`an mengarahkan manusia ke tiap jalan yg bermanfaat memberi batasan tegas antara yang haq dan batil petunjuk dan kesesatan dan antara orang-orang yg berbahagia dan orang- orang yg celaka dgn menerangkan ciri-ciri atau karakter masing-masing kelompok yg berlawanan ini. Di dalam Al Qur`an pula didapatkan penjelasan berbagai masalah ushul {pokok prinsipil} dan furu’ lengkap dgn dalil-dalil ‘aqli dan naqli {Al Qur`an dan As- Sunnah}. Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam sejumlah ayat-ayat-Nya telah menerangkan sifat- sifat Al Qur`an ini dgn sifat-sifat mutlak dan umum yg tidak ada kejanggalan sedikitpun di dalamnya.Namun seiring pemaparan sifat-sifat Al Qur`an yg begitu sempurna dan mulia ini ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala membatasi hidayah yg ada di dalam Al Qur`an dgn beberapa hal.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:الم. ذَلِكَ الْكِتاَبُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ“Alif laam miim. Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yg bertakwa.” Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى. سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى“Oleh krn itu berikanlah peringatan krn peringatan itu bermanfa’at orang yg takut akan mendapat pelajaran.” Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّماَ أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّماَ يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْباَبِ“Adakah orang yg mengetahui bahwasanya apa yg diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar sama dgn orang yg buta? Hanyalah orang-orang yg berakal saja yg dapat mengambil pelajaran.”Dalam ayat-ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala membatasi bahwa Al Qur`an ini adl Al-Huda tetapi hanya bagi orang-orang beriman bertakwa orang-orang berakal orang-orang yg memikirkan dan orang-orang yg memang menginginkan al-haq . Ini adl penjelasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang syarat hidayah {dari Al Qur`an}. Artinya agar Al Qur`an ini menjadi Huda maka harus ada yg menerima sekaligus mengerjakan. Sehingga seseorang yg ingin memperoleh hidayah Al Qur`an ini harus berakal berfikir dan mau mempelajari ayat-ayatnya.Adapun seorang penentang; yg tidak mau memikirkan dan mempelajari ayat-ayatnya tidak akan mungkin mengambil manfaat yg ada di dalam Al Qur`an. Begitu pula dgn orang yg tidak mempunyai niat dan keinginan utk mendapatkan kebenaran atau kesadaran.
orang yg maksud dan tujuannya rusak di mana dia menempatkan dirinya utk menentang dan menyelisihi Al Qur`an. Dia pasti tidak akan menerima bagian sedikitpun dari hidayah Al Qur`an ini.Sedangkan mereka yg menyambut memikirkan makna-maknanya mempelajari ayat-ayat Al Qur`an dgn pemahaman dan niat yg baik dan benar serta bersih dari dorongan hawa nafsu niscaya dia akan terbimbing mendapatkan hidayah menuju tujuan-tujuan dan sasaran yg dicita- citakannya.Maka barangsiapa yg memahami bahwa Al Qur`anul ‘Azhim betul-betul menyandang semua sifat mulia bahkan paling tinggi dan sempurna serta paling bermanfaat bagi semua manusia.
Kemudian dia meyakini pula bahwa di dalamnya terkandung makna-makna agung yg selalu diulang-ulang dan semakin menambah keindahan serta kesempurnaannya tentulah dia memahami pula bahwa ketika seorang thalibul ‘ilmi mengamati tafsir satu ayat Al Qur`an dia akan terbawa utk memahami serta mengenal tafsir ayat-ayat lainnya. Dan selanjutnya dia dituntut utk beriman dan mengamalkan kandungan Al Qur`an tersebut.Asy-Syaikh Tsaqil Al-Qasimi dalam bukunya Sallus Suyuf menyatakan: “Sesungguhnya siapapun yg betul-betul memperhatikan dan mempelajari Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam niscaya dia akan menemukan bahwa ajaran Islam ini dibangun di atas dua prinsip utama yaitu At-Ta`shil dan At-Tahdzir. At-Ta`shil dalam perkara yg haq serta menjelaskannya. At-Tahdzir dari berbagai kesesatan dgn segala bentuk dan coraknya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan masalah besar ini dalam firman-Nya:فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لاَ انْفِصاَمَ لَهاَ“Karena itu barangsiapa yg ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yg amat kuat yg tidak akan putus.” {Al- Baqarah: 256}Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala dgn jelas menerangkan bahwa tidak mungkin seorang muslim berada di jalan yg mulia dan lurus kecuali jika dia menghimpun kedua prinsip utama ini. Yaitu kafir kepada thaghut dan semua bentuk kebatilan serta beriman kepada Allah satu-satunya tidak ada sekutu bagi-Nya baik dalam rububiyah asma` was shifat maupun dalam Uluhiyah-Nya {sebagai tempat bersandar berlindung bergantung memohon doa syafaat dan sebagainya}.Maka sesungguhnya Al Qur`an itu berbicara tentang tauhid tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala nama-nama dan sifat-sifat-Nya serta perbuatan-perbuatan-Nya. Atau berisi tentang dakwah ajakan utk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya tidak ada sekutu bagi-Nya serta melepaskan diri dari semua yg diibadahi selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atau berisi perintah dan larangan yg merupakan hak-hak tauhid dan pelengkap atau penyempurna tauhid tersebut. Atau berisi uraian tentang kemuliaan yg diterima oleh ahli tauhid di dunia dan akhirat sebagai balasan atas tauhid itu serta apa yg diterima oleh musuh-musuh tauhid di dunia dan akhirat.Jadi Al Qur`an itu seluruhnya berbicara tentang tauhid hak-hak yg harus ditunaikan dan balasan-balasannya. Secara umum al-jarh wat ta’dil sebagai wasilah utk menjaga kemurnian dan kelestarian syariat Islam ini juga kita lihat tersebar dalam ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yg mulia ini.
Mungkin dalam susunan yg tegas menunjukkan kejelekan suatu kaum bangsa atau masyarakat atau suatu perbuatan . Kadang dalam bentuk larangan tegas dan perintah menjauhinya. Sebaliknya dalam masalah at-ta’dil juga demikian.Sehingga jika kita dapatkan di dalam Al Qur`an semua amalan yg dianggap mulia oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya kemudian dipuji oleh Allah bahkan Dia memuji pelakunya gembira karenanya mencintainya atau mencintai pelakunya bahkan meridhainya mensyukurinya atau menafikan adanya ketakutan dan kesedihan dari pelakunya tertawa dan takjub terhadap pelakunya ini adl dalil bahwa amalan itu disyariatkan. Tentunya jelas ini merupakan bentuk-bentuk ta’dil.Sebaliknya tiap amalan yg dituntut oleh syariat utk ditinggalkan pelakunya dicela dimurkai dibenci dilaknat dihapus kecintaan atau ridla terhadapnya menyerupakan pelakunya dengan hewan ternak dinyatakan sebagai sebab Dia menelantarkan pelakunya menyatakan permusuhan dan perang terhadap pelakunya dan seterusnya maka ini adl dalil dilarang atau diharamkannya perbuatan tersebut. Dan ini adl sebagian dari bentuk jarh.Di sini akan kami paparkan sebagian dari ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yg menggambarkan kepada kita adanya jarh terhadap suatu masyarakat bangsa bahkan seseorang atau amalan tertentu agar kita menjauhi dan berhenti mengerjakannya.Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ. ماَ أَغْنَى عَنْهُ ماَلُهُ وَماَ كَسَبَ. سَيَصْلَى ناَرًا ذَاتَ لَهَبٍ. وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ. فِيْ جِيْدِهاَ حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yg ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yg bergejolak. Dan isterinya pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” Abu Lahab adl paman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg paling sengit permusuhannya terhadap beliau. Tidak beragama tidak memiliki rasa solidaritas kesukuan . Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menghinakannya sedemikian rupa sampai hari kiamat. Setiap lisan kaum mukminin akan senantiasa membaca ayat-ayat ini.Dan tentunya kita juga memaklumi bahwa Abu Lahab dan isterinya mempunyai kebaikan namun semua itu sia-sia krn kekafiran dan permusuhan mereka terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:يآ أَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنَّ كَثِيْرًا مِنَ الأَحْباَرِ وَالرُّهْباَنِ لَيَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْباَطِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ“Hai orang-orang yg beriman sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dgn jalan yg batil dan mereka menghalang-halangi dari jalan Allah.” Ayat ini mengandung tahdzir bagi hamba Allah yg beriman agar mereka berhati-hati sekaligus jangan meniru kebanyakan pendeta dan rahib yg suka memakan harta manusia dgn cara yang batil. Padahal kita tahu semua yg diberikan manusia kepada mereka ini adl krn ilmu dan ibadah mereka namun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menganggap kebaikan itu.Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهاَ كَمَثَلِ الْحِماَرِ يَحْمِلُ أَسْفاَرًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِآياَتِ اللهِ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِيْنَ“Perumpamaan orang-orang yg dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adl seperti keledai yg membawa kitab-kitab yg tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yg mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yg zalim.” Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْناَهُ آياَتِناَ فَانْسَلَخَ مِنْهاَ فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطاَنُ فَكاَنَ مِنَ الْغاَوِيْنَ. وَلَوْ شِئْناَ لَرَفَعْناَهُ بِهاَ وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِآياَتِناَ فاَقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yg telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami kemudian ia melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu ia diikuti oleh syaitan maka jadilah ia termasuk orang-orang yg sesat. Dan kalau Kami menghendaki sesungguhnya Kami tinggikan nya dgn ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya yg rendah maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya . Demikian itulah perumpamaan orang-orang yg mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” {Al- A’raf: 175-176}Ini adl celaan atau kritik yg sangat tajam sekaligus tahdzir agar kita menjauhi sifat buruk ini.Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:وَلاَ تُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَهِيْنٍ. هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيْمٍ. مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيْمٍ“Dan janganlah kamu ikuti tiap orang yg banyak bersumpah lagi hina yg banyak mencela yang kian kemari menghambur fitnah yg sangat enggan berbuat baik yg melampaui batas lagi banyak dosa.” Terakhir kami ingatkan; bila seseorang sudah tidak lagi dapat diperbaiki dgn Al Qur`an dan As-Sunnah maka dgn perkataan apapun dia tidak akan mungkin dapat diperbaiki. (Wallahu a’lam.{Dikutip dari majalah Asy Syariah Vol. II/No. 14/1426 H/2005 judul asli Al Jarh wa At Ta’dil dalam Al Qur’an karya Al Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar - murid asy syaikh Muqbil rahimahullah - url http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil id_online=264}
sumber : file

Setiap muslim wajib beriman kepada kitab Allah
Written by H. Sunaryo A.Y.

Dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 92, Allah SWT berfirman (artinya) : ”Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya....” (QS. An’am : 92).

Ayat tersebut diatas menegaskan kepada kita bahwa selain Al-Qur’an, Allah SWT juga telah menurunkan kitab-kitab suci kepada Rasul-rasulNya yang Dia utus sebelum Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat islam kita memang tidak hanya diwajibkan untuk mengimani Al-Qur’an, tetapi juga mengimani kitab-kitab yang turun sebelumnya. Sebab Al-Qur’an sendiri membenarkan adanya kitab-kitab tersebut. Bahkan kepada wahyu Allah yang tidak dibukukan (tidak menjadi kitab) pun kita harus mengimaninya, karena Al-Qur’an membenarkan keberadaannya. Saudaraku, kepada siapa sajakah kitab-kitab selain Al-Qur’an diturunkan? Lalu apa isinya? Dan bagaimana cara mengimaninya? Baiklah Saudaraku, lewat dakwah kita (melalui tulisan) ini kita simak pembahasan sesuai judul artikel (religius) tersebut diatas.

• Apa itu pengertian Iman kepada Kitab – kitab Allah ?
Menurut bahasa iman itu adalah percaya dan membenarkan. Sedangkan menurut istilah, iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan amal perbuatan. Berdasarkan pengertian iman diatas, pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa kitab-kitab Allah itu benar – benar wahyu yang dirurunkan-Nya kepada para Rasul, tidak diragukan kebenaran isinya agar menjadi pedoman hidup bagi umatnya. Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah adalah Fardhu ’Ain. Artinya kewajiban yang harus di tunaikan oleh setiap pribadi orang yang beriman, sama dengan kewajiban beriman kepada Allah, mendirikan shalat lima waktu, dan sebagainya. Dengan demikian, orang yang tidak mengimani kitab-kitab Allah tidak dapat dikatakan sebagai orang yang beriman, bahkan bisa dikatakan murtad (keluar dari agama Islam). Adapun dalil yang menunjukkan bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para Nabi dan kewajiban kita mengimaninya antara lain surat Al-Baqarah ayat 213 sebagai berikut :

”Manusia itu adalah umat yang satu (setelah timbul perselisihan) maka Allah SWT mengutus para Nabi sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan dan menurunkan bersama mereka kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan (itu). Tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang-orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah : 213).

Ayat diatas mengandung beberapa penjelasan, antara lain sebagai berikut :
a.Allah telah benar-benar menurunkan kitab-kitab kepada para Nabi
b.Dengan kitab-kitab tersebut Allah memberikan khabar gembira dan peringatan
c. Tujuan diturunkannya kitab-kitab adalah agar menjadi petunjuk kejalan yang lurus dan menjadi landasan dalam memutuskan setiap perkara

• Bagaimana beriman kepada kitab-kitab Allah itu?
Tahukah antum bahwa hidup ini penuh dengan cara-cara atau kiat. Kalau ingin pintar, caranya adalah dengan belajar, ingin kaya caranya adalah harus hemat dan bekerja keras, ingin dihormati caranya adalah kita harus terlebih dahulu menghormati orang dan sebagainya. Kalau kita ingin beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara seperti berikut :


I. Beriman kepada kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an caranya adalah :
a. Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan para Rasul
b. Meyakini kebenaran isinya

II. Beriman kepada Al-Qur’an, caranya adalah :
a. Meyakini bahwa Al-Qur’an itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad SAW
b. Meyakini bahwa isi Al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikitpun
c. Mempelajari, memahami dan menghayati isi kandungan Al-Qur’an
d. Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

Sementara perbedaan cara beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Qur’an dan kepada Al-Qur’an sendiri disebabkan oleh beberapa hal, seperti berikut :
1.Masa berlaku kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah selesai
2.Kitab-kitab sebelum Al-Qur’an berlaku terbatas pada satu umat saja, yakni umat yang hidup pada masa dan wilayah tertentu. Misalnya, kitab Taurat untuk umat Nabi Musa dan untuk kaum Bani Israil
3.Kandungan pokok dari kitab-kitab sebelum Al-Qur’an telah termuat dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, jika kita dapat mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an secara sempurna, maka itu berarti kita juga telah mengamalkan isi pokok kitab-kitab Allah selain Al-Qur’an.

• Secara garis besar isi Kitab-kitab Allah meliputi beberapa hal sebagai berikut :
a. Berisi ajaran tentang tauhid (keesaan Allah)
b. Mengajarkan aqidah (keimanan) yang benar
c. Berisi hukum-hukum dan peraturan Allah
d. Berisi janji tentang pahala dan ancaman Allah
e. Memuat perintah dan larangan Allah
f. Berisi kisah tentang umat manusia terdahulu agar menjadi pelajaran (i’tibar)

• Apa Itu Pengertian Kitab Dan Apa Itu Pengertian Shuhuf ?
Menurut bahasa kata kitab memiliki dua pengertian, Pertama, berarti perintah. Kedua, berarti tulisan diatas kertas. Sedangkan yang dimaksud kitab Allah adalah wahyu yang telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul yang berisi pedoman hidup bagi umatnya dan telah dibukukan. Adapun kitab-kitab Allah yang wajib kita imani ada empat kitab, sebagai berikut :
A.Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa As sebagai pedoman dan petunjuk bagi Bani Israil


Sesuai Firman Allah SWT :

”Dan Kami berikan kepada Musa kitab (taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman) : ”Jangan kamu mengambil penolong selain Aku.” (QS. Al-Isra’ : 2)

• Adapun isi kandungan kitab Taurat meliputi hal-hal berikut :
1. Kewajiban meyakini keesaan Allah
2.Larangan menyembah berhala
3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
4. Supaya mensucikan hari sabtu (sabat)
5. Menghormati kedua orang tua
6. Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar
7. Larangan berbuat zina
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi palsu
10.Larangan mengambil hak orang lain







B.Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud As untuk disampaikan dan dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umatnya.

• Perhatikan Firman Allah SWT :
”........ Dan Kami berikan Zabur kepada Nabi Daud.” (QS. Al-Isra’ : 55)
Menurut keterangan, kitab Zabur (Mazmur) ini berisi kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Juga berisi dzikir, do’a, nasihat dan kata-kata hikmah. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang ada pada kitab Perjanjian Lama yang terdiri atas 150 pasal

C. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa As sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani Israil
• Allah SWT berfirman :

”Dan Kami inginkan jejak mereka (Nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat dan menjadi petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah : 46)

• Kitab Injil memuat beberapa ajaran pokok antara lain sebagai berikut :
1. Perintah agar kembali kepada tauhid yang murni
2. Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat
3. Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus)
4. Pembenaran terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya.

D. Kitab Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab
• Perhatikan Firman Allah SWT :

”Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan bahasa Arab, agar kamu memikirnya.” (QS. Yusuf : 2)

Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir isinya meliputi seluruh kitab-kitab terdahulu dan melengkapi aturan-aturan yang belum ada. Pada dasarnya kitab-kitab Allah itu mengandung ajaran yang sama, yaitu ajaran tentang tauhid atau mengesakan Allah. Selain itu, tujuan diturunkannya kitab-kitab tersebut adalah agar menjadi pedoman hidup guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Yang membedakannya hanya tentang tata cara atau syari’atnya, disebabkan adanya perbedaan waktu dan tempat.

• Selain empat kitab tersebut diatas, Allah SWT juga menurunkan wahyu dalam bentuk shuhuf. Shuhuf adalah lembaran-lembaran berisi firman Allah yang diturunkan kepada para Nabi atau Rasul. Shuhuf berisi tentang hukum dasar yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan agama bagi Nabi atau Rasul yang telah diberi shuhuf tersebut.

• Allah SWT berfirman :

”Sesungguhnya ini benar – benar terdapat dalam kitab Allah yang dahulu (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al- A’la : 18-19)

Dalam ayat ini memang tidak dibedakan antara kitab dan shuhuf. Tetapi Nabi Muhammad SAW membedakannya dengan menyuruh sahabatnya untuk menuliskan ayat pada pelepah kurma, kulit atau tulang hewan. Lembaran pelepah kurma, kulit dan tulang hewan yang terpisah – pisah inilah yang dimaksud dengan shuhuf. Sedangkan pada masa Nabi Ibrahim dan Musa, pengertian shuhuf itu adalah satu surat dalam Al-Qur’an sehingga kitab Al-Qur’an terdiri atas 114 shuhuf (surat). Ini menunjukkan bahwa pengertian kitan dan shuhuf dapat dibedakan.

• Adapun perbedaannya sebagai berikut :
a.Kitab isinya lebih lengkap daripada shuhuf
b.Kitab adalah wahyu yang sudah dibukukan sedang shuhuf tidak dibukukan
c.Kitab diturunkan kepada seorang Rasul dan wajib disampaikan kepada umatnya, sedang shuhuf bisa di berikan kepada seorang Nabi bukan Rasul dan tidak wajib menyampaikan pada pengikutnya.

• Beberapa Nabi yang telah menerima shuhuf dari Allah sebagai berikut :
a. Nabi Idris As menerima 30 shuhuf
b. Nabi Sits As menerima 50 shuhuf
c. Nabi Ibarahim As menerima 10 shuhuf
d. Nabi Musa As menerima 10 Shuhuf

Sidang pembaca yang budiman. Kita sebagai manusia, sebagai hamba Allah dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini memerlukan aturan agar hidup kita bisa teratur, agar kita tidak tersesat dan aturan serta tuntunan itu harus dijamin kebenarannya dan tidak berubah-ubah dan memiliki kebenaran mutlak adalah kitab Allah yang ditetapkan dan diturunkan oleh Dzat Yang Maha Sempurna. Dan dengan kitab Allah itulah manusia memperoleh pedoman dan pegangan hidup yang dapat mengantarkan kita menuju kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu kita wajib mengimani kitab Allah, dengan beriman kepada kitab – kitab Allah memberikan pengaruh positif bagi manusia.

• Adapun Fungsinya sebagai berikut :
1. Manusia bisa hidup bahagia di dunia maupun di akhirat, karena telah memiliki tuntunan yang jelas
2. Manusia bisa menghadapi berbagai persoalan kehidupan yang dihadapinya
3. Manusia memperoleh penjelasan tentang janji-jani dan ancaman Allah
4. Manusia semakin meyakini kerasulan seorang utusan Allah
5. Menjadikan manusia berpikir dan berbuat positif
6. Mendapatkan informasi tentang hal-hal gaib yang terjangkau oleh akal
7. Manusia dapat menemukan ketenangan dan ketentraman jiwa

Akhir dari dakwah ini yakinlah bahwa dengan menjadikan kitab – kitab Allah sebagai pedoman hidup, berarti kita telah mengimaninya. Jika kita telah mengimaninya maka pengaruh – pengaruh positif seeprti diatas akan kita rasakan dan lebih dari itu, ridho Allah senantiasa menaungi perjalanan hidup kita...
Perwujudan iman kepada kitab allah
Posted by Bustamam Ismail on November 27, 2007
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Qur’an kepada nabi Muhammad SAW. Al Qur’an sebagai kitab suci terakhir memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman Allah berikut. Artinya : “ Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an dan Sesungguhnya Kami yang memeliharanya.” (Al Hijr : 9) lihat al-Qur’an online di Goole,


A. Pengertian Kitab dan Suhuf
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan
Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan
Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah berikut ini.
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS An Nisa : 136) lihat al-Qur’an online di Goole,
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .
Artinya : “ (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa” (Al A’la : 19) lihat al-Qur’an online di Goole,
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut.
Artinya : “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang kami berikan kepada Musa dan Isa seperti apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya patuh kepada-Nya.” (QS Al Baqarah : 136) lihat al-Qur’an online di Goole
,
B. Prilaku yang mencerminkan Keimanan Kepada Kitab Allah
1. Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah.
2. Menjadikan kitab Allah sebagai Pedoman (hudan) khusus kitab yang diturunkan
kepada kita
3. Memahami isi kandungannya.
4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Upaya memahami isi kandungan Al Qur’an, ada beberapa tahapan yang perlu kita jalani antara lain sebagai berikut.
Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.
Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Qur’an.
Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Qur’an itu banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.
Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami Al Qur’an.
Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Qur’an banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.
Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Qur’an tidak diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan.
Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Qur’an terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Qur’an yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan maksudnya.
Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Qur’an sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22, 4 : 36, 65 : 7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269).


B. Hikmah Iman Kepada Kita Allah
Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al Qur’an kepada umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut.
Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan selanjutnya lihat QS Thaha :
Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap diperbolehkan (keterangan selanjutnya lihat QS Yunus : 19.
Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka], tentang apa yang mereka perselisihkan itu. lihat al-Qur’an online di Goole,
Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa (keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138,
Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. lihat al-Qur’an online di Goole,
Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya lihat QS Al Maidah : 48,
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, lihat al-Qur’an online di Goole,
Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah Allah (keterangan selanjutnya lihat Al Hajj : 67
Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. lihat al-Qur’an online di Goole,
6 Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya (islam) dipecah belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 90-91, Al Anbiya : 92-93, Al Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al Maidah : 54, an An Nisa : 150-152
7. Untuk menginformasikan bahwa Al Qur’an berisi perintah-perintah Allah, larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa.
8. Al Qur’an adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk mencapai islam selama ada langit dan bumi (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 88-85, Shad : 87, dan At Takwir : 27)
Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik didunia maupun di akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang lurus dan benar yaitu Al Qur’an (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir : 27).

Akhlak Pribadi

A.Latar Belakang
Belakangan ini kita sering mendengar berita-berita tentang banyaknya akhlak-akhlak para pemuda yang rusak. Di lingkungan pelajar dan mahasiswa misalnya, sering kita dengar tawuran antar pelajar, siswa-siswi yang tidak berakhlak, dan pergaulan bebas. Oleh karena itu siapapun yang mendambakan keselamatan dan keberuntungan dalam hidupnya, tidak ada jalan lain baginya kecuali dengan tazkiyatun nufus (penyucian jiwa). Menyucikan diri dari kefasikan, keburukan amalnya dan akhlak yang buruk.
Bagaimanakah cara dan metode menyucikan diri yang benar? Adakah metode-metode yang khusus yang lazim dilakukan oleh orang yang akan memperbaiki akhlaknya? Apakah pengalaman pribadi, perasaan seseorang dan bisikan hati bisa dijadikan landasan amal dalam hal ini?
Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam. Dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan oleh manusia tanpa petujuk dari Rasul mereka. Tidak terkecuali dalam masalah perbaikan akhlak, hendaknya kita kembalikan kepada petunjuk Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam, sebagai satu-satunya manusia yang ahli di bidang tersebut.
Ketahuilah wahai saudaraku seiman, sesungguhnya memperbaiki akhlak dengan tujuan membentuk akhlak yang mulia merupakan faktor utama bagi kekuatan dan keagungan umat. Sesungguhnya nilai suatu umat itu terdapat pada akhlaknya. Jika akhlak itu hilang maka hilang pula nilai umat tersebut. Karena itulah perbaikan akhlak memiliki peranan yang sangat penting, karena dia sangat berpengaruh bagi baik atau buruknya suatu umat.
Di samping itu perbaikan akhlak menjadi landasan tegaknya perintah-perintah Allâh Ta'ala di dalam jiwa manusia. Jika jiwa manusia dibiasakan dengan akhlak mulia dan lurus, niscaya jiwa tersebut akan senang dan bangga dalam mengagungkan syiar-syiar Allâh Ta'ala dan berjalan diatas manhaj-Nya.
1
B.Akhlak Pribadi Unggul
Keberadaan akhlak mulia bagi setiap pribadi unggul, adalah buah dari keimanan yang kental. Dan ini merupakan kekayaan yang tinggi nilainya dalam kehidupan manusia. Untuk itu, sejak awal, kita harus berusaha memburu keilmuan tentang itu sebagai bekal dalam membangun kehidupan.
Berikut ini, ada beberapa nilai akhlak Islam yang menjadi tonggak amalan, sehingga patut dikedepankan bagi setiap muslim dalam melahirkan individu/pribadi unggul.
1.Ikhlas
Ikhlas adalah inti dari setiap ibadah dan perbuatan seorang muslim. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Bayyinah : 5, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (keikhlasan) kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."
2.Amanah
Yaitu sifat mulia yang mesti diamalkan oleh setiap orang. Dalam suatu sumber menyebutkan, amanah adalah asas ketahanan umat, kestabilan negara, kekuasaan, kehormatan, dan roh kepada keadilan. Singkatnya, amanah berarti sesuatu yang dipercayakan, sehingga kita harus menjaga amanah tersebut. Dalam hal ini, Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Maka tunaikanlah oleh orang yang diamanahkan itu akan amanahnya dan bertakwalah kepada Allah Tuhannya." (QS. Al-Baqarah : 283).


2
3.Adil
Bersifat adil, berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/pimpinan, dan sesama saudara. Nabi SAW bersabda :
"Tiga perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendirian dan di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri." (HR. Abu Syeikh).
4.Bersyukur
Bersyukur pada tataran menjadi pribadi unggul berlaku pada dua keadaan. (1) Sebagai tanda kerendahan hati terhadap segala nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta adalah sama, baik sedikit atau banyak. (2) Bersyukur sesama makhluk sebagai ketetapan daripada Allah, supaya kebajikan senantiasa dibalas dengan kebajikan. Allah berfirman, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan sekiranya kamu mengingkari (kufur nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih." (QS. Ibrahim : 7).
5.Tekun
Ketekunan ini tidak lain adalah usaha dengan rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh. Islam sendiri, jauh-jauh hari telah menggalakan umatnya untuk tekun apabila melakukan sesuatu pekerjaan. Sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan berjaya. Nabi SAW dalam sabdanya menyebutkan, "Sesungguhnya Allah SWT menyukai apabila seseorang bekerja, dia melakukan dengan tekun." (HR. Abu Daud).

3
6.Disiplin
Yaitu ketaatan pada aturan dan tata tertib. Untuk itu, berdisiplin dalam menjalankan suatu kerja akan dapat menghasilkan mutu kerja yang cemerlang. Sehingga perilaku disiplin ini, akan mengantarkan hasrat negara untuk menjadi maju dan unggul dapat dicapai lebih cepat lagi, bila dibandingkan dengan perilaku tidak disiplin.
7.Sabar
Yaitu sifat tahan menderita sesuatu (tidak lekas marah; tidak lekas patah hati; tidak lepas putus asa; dan sebagainya). Di dalam menghadapi cobaan hidup, ternyata kesabaran ini sangat penting untuk membentuk individu/pribadi unggul.
C.Membentuk Pribadi Berakhlak Mulia
• Akidah (Keyakinan) Yang Benar
• Berdo’a kepada Allah SWT
• Mujahadah (Perjuangan)
• Muhasabah (Intropeksi Diri)
• Tafakkur (Merenung) Dampak positif dari Akhlak Mulia
• Melihat dampak negatif dari akhlak tercela
• Jangan Pernah Berputus Asa
• Bercita – cita yang Tinggi
• Berpaling dari orang-orang yang bodoh (Jahil)
• Terbuka dengan Kritikan dan Saran
• Bersahabat dengan orang memiliki akhlak mulia
• Membaca Buku-buku tentang akhlak


4
D.Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Akhlak Seseorang:
1.Lingkungan (masyarakat)
Karena lingkungan termasuk konsekwensi pada akhlak sesorang, jika Allah l mengadzab suatu kaum, maka bisa saja orang yang soleh sekalipun apabila Allah berkehendak, maka ia juga takkan luput dari adzab tersebut. Oleh karena itu, perhatikan dan mawas lingkunganlah selalu agar tidak terjadi apa yang ditakutkan dari buruknya akhlak seseorang.
2.Sifat sombong
Sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam :“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”
3.Ilmu yang benar
Inilah faktor yang paling berpengaruh dalam baiknya akhlak seseorang. Jika seseorang telah membekali dirinya dengan ilmu yang benar, maka konsekwensinya adalah mengamalkan ilmu tersebut. Semakin berilmu seseorang, semakin tawadhu’ pula sifatnya. Dan ini mendorongnya untuk selalu mengintropeksi akhlaknya dengan ilmu-ilmu yang telah ia dapatkan.
E.Krisis Moral dan Kepribadian
Kita hidup dalam sebuah dunia yang gelap, dimana setiap orang meraba-raba, namun tidak menemukan denyut nurani, tidak merasakan sentuhan kasih, dan tidak melihat sorot mata persahabatan yang tulus, dalam hal ini masyarakat mungkin mengalami krisis moral. Krisis moral dapat ditandai oleh dua gejala yaitu tirani dan keterasingan. Tirani merupakan gejala dari rusaknya perilaku sosial, sedangkan keterasingan menandai rusaknya hubungan sosial.
5
Penyebab terjadinya krisis moral adalah :
• Adanya penyimpangan pemikiran dalam sejarah pemikiran manusia yang menyebabkan paradoks antarnilai, misalnya etika dan estetika.
• Hilangnya model kepribadian yang integral, yang memadukan kesalihan dengan kesuksesan, kebaikan dengan kekuatan, dan seterusnya.
• Munculnya antagonisme dalam pendidikan moral.
• Lemahnya peranan lembaga sosial yang menjadi basis pendidikan moral.
Krisis moral ini menimbulkan begitu banyak ketidakseimbangan di dalam masyarakat yang tentunya tidak membuat masyarakat bahagia. Maka solusi yang sangat tepat bagi masalah ini hanya satu yaitu : Kembali menempuh jalan Allah , kembali kepada jalan islam. “Maka, barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah : 38)
F.Akhlak Dalam Semua Sisi Kehidupan
Akhlak adalah nilai pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar dalam jiwa, lalu tampak dalam bentuk tindakan dan perilaku yang bersifat tetap, natural, dan refleks. Jadi, jika nilai islam mencakup semua sektor kehidupan manusia, maka perintah beramal shalih pun mencakup semua sektor kehidupan manusia itu.
Akhlak = Iman + Amal Shalih
Maka akhlak Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki individu manusia dan merekonstruksi visi, membangun mentalitas, serta membentuk akhlak dan karakternya. Demikianlah, Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki masyarakat manusia dan mereformasi sistem, serta membangun budaya dan mengembangkan peradabannya.

6

KESIMPULAN

Orang yang memiliki sifat-sifat unggul tersebut, akan sangat beruntung karena ia mampu mengemudi hidupnya dengan "kesempurnaan". Dan kondisi demikian, membuat seseorang dapat berperan dengan baik kepada dirinya dan alam sekitarnya.

Seseorang yang berakhlak mulia, akan pantang berbohong terhadap diri sendiri dan tidak pernah menipu dan menyesatkan orang lain.
Orang seprti ini biasanya dapat hidup dengan tenang dan damai, mempunyai pergaulan luas dan banyak relasi, serta dihargai oleh siapapun yang mengenalnya. Ketentraman hidup orang yang berakhlak mulia juga disukung oleh perasaan optimis menghadapi kehidupan duniawi dan ukhrawi.

Merubah tabiat sesorang merupakan hal yang sulit dilakukan, akan tetapi bukan berarti hal ini tidak mungkin atau mustahil untuk dilakukan. Sesungguhnya banyak sebab dan sarana yang dapat menghantarkan seseorang menggapai akhlak mulia.












7













8

AKHLAK DALAM KELUARGA

AKHLAK DALAM KELUARGA
Kedudukan Anak Menurut Agama
• Anak sebagai perhiasan kehidupan dunia
• Anak sebagai ujian bagi orang tua
• Anak sebagai penghibur hati
AKHLAK ORANG TUA THDP ANAK : memberi nama yang baik pada anaknya dan memilih calon ibu yang baik untuk nya
AKHLAK ANAK KPD ORANG TUA
1. selalu memuliakan orang tua dan menghormatinya.
2. tidak berjalan di depannya atau mendahului keduanya kecuali dalam eadaan terpaksa.
3. tidak menghardik orang tua atau menjawab panggilannya dengan kasar.
4. jangan bermuka cemberut di depan keduanya.
5. selalu meminta ijin ketika akan berpergian.
6. selalu mengharapkan ridho dari keduanya.
Berbicara akhlak dalam keluarga, tentu tidak terlepas dari pola sikap antaranggota keluarga. Bagaimana tingkah laku ayah terhadap ibu, ibu terhadap ayah, ayah terhadap anak, ibu terhadap anak, anak terhadap sesama saudara, dan anak terhadap kedua orang tua, adalah wujud akhlak dalam keluarga.
Sikap terpuji antaranggota keluarga menjadikan sebuah keluarga menjadi harmonis dan penuh cinta. Demikian pula sebaliknya. Apabila keluarga tidak dihiasi dengan akhlak yang baik, ketentraman keluarga bisa jadi di ujung tanduk. Keluarga yang terbangun menjadi tidak harmonis. Apalagi, bahagia. Sebuah akhlak mulia perlu dipupuk sedikit demi sedikit sehingga membuahkan kenyamanan dalam berinteraksi dengan anggota keluarga lain.
Akhlak Antara Ayah dan Ibu
Di dalam Islam, ayah dan ibu atau suami dan istri memiliki hak dan kewajiban sama meskipun tugas masing-masing berbeda. Sang ayah sebagai kepala rumah tangga mempunyai tugas untuk memberi nafkah atau rezeki bagi seluruh anggota keluarga, termasuk sang istri.
Ayah ibarat seorang masinis di kereta api rumah tangga karena segala keputusan ayah menjadi pilihan bagi keluarganya. Demikian pula dengan sang ibu. Seorang ibu mempunyai kewajiban mengurus rumah tangga dengan penuh tanggung jawab dan keteladanan. Ibu juga memiliki kewajiban memberikan saran dan masukan kepada suami untuk mengatur arah gerbong keluarganya kelak.
Di sini, pentingnya sebuah komunikasi antara ayah sebagai suami dan ibu sebagai istri karena keduanya hidup berdampingan dan tidak bisa dipisahkan dalam satu kesatuan keluarga.
Komunikasi yang baik merupakan awal terarahnya sebuah bahtera keluarga. Tentu sang ayah harus berbicara dengan lemah lembut kepada sang istri, demikian pula sebaliknya.
Akhlak Antara Orang Tua dan Anak
Islam sebagai agama yang sempurna dan mengatur semua sisi kehidupan manusia, termasuk keluarga, juga menjelaskan secara gamblang tentang akhlak orang tua terhadap anak dan anak kepada kedua orang tuanya.
Sebagai orang tua, sejak dilahirkan, Islam mengajarkan supaya kedua orang tua memberikan nama yang terpuji bagi putra-putrinya. Nama ibarat doa yang selalu teriring di setiap langkah sang buah hati. Islam juga memberikan petunjuk bagaimana orang tua wajib memperlakukan putra-putrinya dengan penuh kasih sayang dan kebajikan.
Di sisi lain, seorang anak wajib taat kepada kedua orang tuanya, apapun keputusan ayah dan ibu, selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Tentu di sini perlu adanya suri tauladan keindahan perilaku dari kedua orang tua.
Akhlak kebaikan yang dicontohkan dalam Islam adalah berpamitan dan mengucap salam setiap kali masuk ataupun keluar rumah. Contoh lain adalah menjawab setiap panggilan ayah dan ibu dengan balasan yang lembut dan sopan.
Dengan munculnya akhlak dalam keluarga melalui perbuatan saling memahami, pribadi yang mulia akan terwujud dan keluarga yang harmonis bukan lagi sebuah impian, melainkan sudah menjadi kenyataan.
Akhlaq berkeluarga terdiri dari Kewajiban timbal balik antara orang dengan anak, kewajiban sumai dengan istri dan kewajiban terhadap karib kerabat.

C. Hak dan Kewajiban suami isteri
1. Kewajiban suami kepada isteri
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang suami terhadap isteri
antara lain :

a. Mahar
Mahar adalah pemberian wajib dari suami untuk isteri, suami tidak
boleh menggunakanya tanpa seizin dan seikhlas isteri.
b. Nafkah
Nafkah adalah menyediakan segala keperluan isteri berupa
makanan, minuman, pakaian, rumah, dan lain-lain.
c. Ihsan al-‘Asyarah
Ihsan al-‘Asyarah artinya bergaul dengan isteri dengan cara yang
sebaik-baiknya. Teknisnya dapat dilakukan menurut pribadi masingmasing.
Misalnya : membuat isteri bahagia, selalu berprasangka baik
terhadap isteri, membantu isteri apabila ia memerlukan bantuan meskipun
dalam urusan rumah tangga, menghormati harta miliknya pribadi dan
lain-lain.
d. Membimbing dan Mendidik Keagamaan Isteri
Seorang suami memiliki tanggung jawab dihadapan Allah
terhadap isterinya karena suami merupakan pemimpin didalam rumah
tangga. Maka, suami berkewajiban mengajar dan mendidik isterinya agar
menjadi seorang wanita shalihah.
Jika seorang suami tidak mampu mengajarkannya sendiri, dia
harus memberikan izin kepada isterinya untuk belajar di luar atau
mendatangkan guru ke rumah, atau menyediakan buku-buku bacaan untuk
keluarga.
2. Kewajiban Isteri Terhadap Suami
Ada dua kewajiban seorang isteri terhadap suami, antara lain
a. Patuh Terhadap Suami
Seorang isteri wajib mematuhi segala keinginan suaminya selama
tidak untuk hal-hal yang mendekati kemaksiatan dan tidak bertentangan
dengan ajaran Islam.
Suami mendapatkan hak istimewa untuk dipatuhi isteri mengingat
posisinya sebagai pemimpin dan kepala keluarga yang mempunyai
kewajiban untuk memberi nafkah terhadap keluarga.
b. Ihsan al ‘Asyarah
Ihsan al ‘Asyarah isteri terhadap suaminya antara lain dalam
bentuk : Menerima pemberian suami dengan rasa puas dan terima kasih,
serta tidak menuntut hal-hal yang tidak mungkin, serta selalu
berpenampilan menarik agar tercipta keharmonisan dalam keluarga.
Demikianlah akhlaq suami isteri yang pembahasannya kita
fokuskan pada masalah hak dan kewajiban yang tentu saja semua itu tidak terlapas dari hukum.

D. Birrul Walidain
Birrul Wlidain terdiri dari kata birru dan al-walidain. Birru artinya
kebajikan. Al-walidain artinya dua orang tua atau ibu dan bapak.

Bentuk-bentuk Birrul Waldain
1. Mengikuti keinginan dan saran orang tua.
Seorang anak wajib mengikuti segala keinginan kedua orang tua,
dengan catatan keinginan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Agama
Islam.
2. Menghormati dan Memuliakan kedua orang tua
Banyak cara yang bisa dilakukan seorang anak untuk menunjukkan
rasa hormat kepada kedua orang tua, antara lain memanggilnya dengan
panggilan yang menunjukan rasa hormat, berbicara kepadanya lemah lembut,
tidak mengucapkan kata-kata yang kasar, pamit jika ingin keluar rumah(bila
tinggal serumah), dan lain sebagainya
3. Membantu kedua orang tua secara fisik dan materiil.
Seseorang dapat membantu kedua orang tua baik sebelum berkeluarga
dan belum berpenghasilan maupun apabila anak tersebut sudah berkeluarga
dan berpenghasilan. Misalnya, jika seorang anak belum berpenghasilan dapat
membantu dengan cara fisik atau tenaga dan atau yang lain. Sedangkan bila
anak sudah berpenghasilan dapat membantu secara materi dan atau yang
lainnya.
4. Mendo’akan kedua orang tua
Seorang anak yang berbakti adalah anak yang selalu mendo’akan
kedua orang tua baik selama mereka masih hidup walaupun mereka telah
menghadap sang Khaliq.
E. Silaturrahmi Dengan Karib Kerabat
Istilah silaturrahmi terdiri dari dua kata: Shillah (hubungan atau
sambungan) dan rahim (peranakan). Istilah ini merupakan sebuah istilah dari
hubungan baik penuh kasih sayang antar sesame karib kerabat yang salusulnya
berasl dari satu rahim(keluarga).
Keluarga dalam kosep Islam bukanlah keluarga kecil yang hanya
terdiri dari bapak, ibu dan anak. Tetapi adalah keluarga besar yang bisa terdiri
dari seluruh aspek dalam suatu keluarga yang sambung-menyambung, seperti
kakek, nenek, paman, bibi, dan lain seterusnya.

1. Bentuk-bentuk Silaturrahmi
Silaturrahmi secara kongkrit dapat ditunjukkan dalam bentuk antara lain :
a. Berbuat Baik (ihsan)
Berbuat baik atau saling tolong-menolong antar sanak keluarga
dapat mempererat tali sillaturrahmi antar sanak keluarga. Allah SWT
meletakkan ihsan kepada dzawi al-qurba nomor dua setelah ihsan kepada
ibu bapak.
Karib kerabat harus diprioritaskan untuk dibantu, dibanding
dengan pihak-pihak lain, lebih-lebih lagi bila karib kerabat adalah miskin
atau yatim.
b. Membagi sebagian dari harta warisan
Kita dapat membagi sebagian dari harta warisan kepada karib
kerabat yang hadir pada waktu pembagian, tetapi tidak mendapat bagian
jika terhalang oleh ahli waris yang lebih berhak.
c. Memelihara dan meningkatkan rasa kasih sayang sesama kerabat.
Untuk memelihara dan meningkatkan rasa kasih sayang antar
kerabat dapat dilakukan dengan cara antara lain :
_ Saling hormat-menghormati, bertukar salam
_ Saling kunjung-mengunjungi
_ Menyelenggarakan walimahan, dll

2. Manfaat Silaturrahmi
Selain meningkatkan hubungan persaudaraan antar kerabat,
silaturrahmi juga memberi manfaat lain yang lebih besar baik di dunia
maupun di akhirat. Antara lain :
a. Mendapatkan Rahmat, Nikmat dan Ihsan dari Allh SWT
Dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw
menggambarkan secara metaforis dialog Allah SWT dengan rahim.
b. Masuk Surga dan Jauh Dari Neraka
Secara khusus disebut oleh Rasulullah saw bahwa sesudah
beberapa amalan pokok, silaturahmi dapat mengantarkan seseorang ke
surga dan menjauhkannya dari neraka.
c. Lapang Rezeki dan Panjang Umur
Secara lebih konkret Rasulullah saw menjanjikan rezeki yang
lapang dan umur yang panjang bagi orang-orang yang melakukan
silaturahmi.

Informasi Tentang Pasar

Informasi Tentang Pasar


1). Apa itu pasar?

Untuk sebuah bisnis, pasar adalah seluruh masyarakat yang ada di sebuah wilayah geografis tertentu yang membutuhkan barang atau jasa serta bersedia dan mampu membelinya. Setiap bisnis menjual beberapa jenis barang atau jasa untuk masyarakat.

Calon konsumen dapat digambarkan sebagai:
a. Masyarakat yang membutuhkan atau menginginkan barang atau jasa.
b. Masyarakat yang mampu membeli barang atau jasa.
c. Masyarakat yang ingin membeli barang atau jasa.
Kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada. Jika ada beberapa pesaing yang melayani pasar yang sama, maka kita perlu mengetahui apakah pasar tersebut cukup besar untuk menerima usaha baru. Kita juga perlu mengetahui seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa tersebut dengan barang atau jasa para pesaing.

2). Apa yang perlu diketahui pengusaha tentang calon konsumen?

a). Mengenal konsumen:

Pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok pembeli berskala besar atau beberapa karakteristik tertentu seperti berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan dan keluarga, pekerjaan, penghasilan dan tren masingmasing karateristik tersebut.

b). Mengetahui apa yang diinginkan konsumen:
Dengan membagi pasar menjadi beberapa kelompok, pengusaha dapat dengan mudah mengetahui barang atau jasa apa yang diinginkan atau dibutuhkan masing-masing kelompok.

c). Mengetahui dimana konsumen melakukan pembelian: Pengusaha perlu
mengetahui dimana konsumen yang ada di pasar mereka melakukan pembelian
dan menentukan faktor-faktor apa saja yang membuat mereka beralih dan
membeli dari tempat lain.

d). Mengetahui kapan konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui
frekuensi konsumen melakukan pembelian (setiap hari, setiap minggu, bulan,
tahun atau kadang-kadang), pengusaha dapat menetapkan jam kerja yang sesuai, kapan harus memasang iklan dan berapa jumlah barang yang akan dijual pada saat-saat tertentu sepanjang tahun tersebut.




e). Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui cara konsumen membayar barang dan jasa, pengusaha dapat menentukan kebijakan kredit dan penetapan harga yang sesuai untuk bisnis tersebut.

3). Dimana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?

Informasi tentang konsumen dapat diperoleh dari asosiasi-asosiasi dagang (publikasi), KADIN, badan-badan pemerintah (Pegawai Dinas Perdagangan Daerah), koran dan majalah, dan dengan melakukan penelitian sendiri yaitu dengan mengadakan survei pasar di lingkungan masyarakat setempat.

4). Apa itu konsep pemasaran?

Salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan para pemilik usaha kecil adalah memahami dan menyusun program-program pemasaran untuk memasarkan barang dan jasa mereka.

Program-program pemasaran modern biasanya disusun berdasarkan “konsep pemasaran” dan kinerja pemasaran dimana pemilik usaha perlu memfokuskan upaya-upaya mereka untuk mengidentifikasi, memenuhi serta menindak-lanjuti kebutuhan para konsumen, yang semua ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Pemasaran didasarkan pada fakta bahwa: (a) semua kebijakan dan kegiatan usaha perlu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan (b) volume penjualan yang menguntungkan adalah lebih baik dari volume penjualan yang besar.

Sewaktu menerapkan konsep pemasaran ini, usaha kecil perlu:
a. mengetahui kebutuhan konsumen mereka (penelitian pasar);
b. menganalisa keunggulan kompetitif mereka (strategi pemasaran);
c. memilih pasar-pasar tertentu yang akan dilayani (target pemasaran);
d. dan mengetahui cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut (market mix).

5). Apa itu penelitian pasar?

Program penelitian pasar berskala kecil yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para konsumen dan/atau calon konsumen, dapat membantu pengusaha dalam memahami masalah dan ketidak-puasan para konsumen serta apa yang dibutuhkan pengusaha untuk mengatasi masalah tersebut, atau barang dan jasa baru apa yang dapat ditawarkan dengan sukses.
Penelitian pasar juga perlu mengidentifikasikan kecenderungan masyarakat yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan laba. Kecenderungan masyarakat, perkembangan hukum serta kondisi perekonomian setempat perlu dipantau agar dapat mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Di samping itu, kegiatan


yang dilakukan pesaing juga perlu dipantau; pesaing dapat saja bergabung atau meninggalkan pasar tersebut. Sebagai contoh, kita perlu mengetahui strategi -strategi yang diterapkan para pesaing (yaitu bagaimana cara mereka bersaing?).

6). Apa itu strategi pemasaran?

Strategi pemasaran mencakup upaya untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok konsumen (target pasar) yang dapat dilayani usaha kecil dengan cara yang lebih baik dari pesaing berskala besar, serta upaya untuk membuat tawaran produk, harga, distribusi, upaya promosi serta jasa untuk pangsa pasar tersebut (mengelola market mix). Idealnya, strategi ini harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak dapat terpenuhi di pasar tersebut dan yang menunjukkan kemungkinan ukuran dan laba yang memadai. Tentu saja usaha kecil tidak dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat, untuk itu mereka harus mampu menganalisa pasar dan kemampuannya sendiri agar dapat difokuskan pada pasar yang ditargetkannya.

7). Apa itu target pemasaran?

Pemilik usaha kecil punya sumber daya yang terbatas untuk membiayai kegiatan pemasaran mereka. Memfokuskan upaya-upaya pemasaran mereka pada satu atau dua pangsa pasar yang utama merupakan basis dari target pemasaran mereka. Cara-cara utama untuk menggolongkan pasar adalah:

a. Pembagian secara geografis: melayani kebutuhan konsumen di wilayah geografis tertentu (misalnya, toko di sebelah mungkin memasang iklan hanya untuk mereka yang tinggal dalam radius satu setengah kilometer dari toko tersebut).

b. Pembagian menurut konsumen: mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang kemungkinan besar akan membeli barang tersebut sebelum mencoba menarik perhatian konsumen baru.

8). Apa itu market mix?

Market mix digunakan untuk menjelaskan bagaimana pemilik usaha dapat
menggabungkan keempat bidang berikut ini menjadi satu program pemasaran yang bersifat menyeluruh.

a). Barang dan jasa:
Strategi-strategi produk yang efektif untuk usaha kecil
mencakup konsentrasi pada sedikit jenis barang, mengembangkan barang atau jasa yang sangat khusus, atau menyediakan paket barang-jasa yang berisi sejumlah layanan yang berbeda.


b). Promosi:
Bidang pemasaran ini mencakup pemasangan iklan, keahlian menjual dan kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Secara umum, keahlian menjual bermutu tinggi adalah hal yang wajib dilakukan untuk usaha-usaha kecil karena
kemampuan mereka yang terbatas untuk memasang iklan secara besar--besaran.

c). Tempat/Distribusi:
Produsen dan pedagang grosir harus menentukan cara yang tepat untuk mendistribusikan barang-barang mereka. Umumnya, produsen
berskala kecil bekerja melalui distributor atau agen produsen yang sudah mapan.
Pedagang eceran berskala kecil perlu mempertimbangkan faktor biaya dan arus barang sebagai dua faktor yang penting dalam memilih lokasi bisnis. Dengan kata lain, lokasi dengan biaya rendah dan arus barang yang rendah berarti mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk Man agar dapat meningkatkan arus barang.

d). Harga
Harga menentukan besarnya harga dan/atau kebijakan harga (termasuk
pemberian kredit) merupakan faktor penting yang mempengaruhi total
penghasilan. Secara umum, harga yang lebih tinggi berarti volume yang rendah
dan demikian pula sebaliknya; namun usaha-usaha kecil sering menerapkan
harga-harga yang lebih tinggi karena mereka tawarkan layanan yang bersifat
pribadi.

E). Sifat barang/jasa
Sifat barang/jasa juga penting dalam menentukan lokasi. Apabila sebagian besar pembelian dilakukan untuk membeli barang-barang ringan (misalnya soda atau permen), maka dibutuhkan arus barang dan visibilitas yang sangat tinggi. Di sisi lain, lokasi kurang penting untuk barang/jasa yang dicari sendiri oleh konsumen (misalnya barang-barang pasokan untuk hotel).


9). Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran?

Setelah menentukan program pemasaran, pemilik perlu mengevaluasi
keputusan-keputusan mereka. StKitar kinerja perlu ditetapkan agar hasil-hasilnya dapat dievaluasi berdasarkan stKitar-stKitar tersebut. Data yang tepat tentang norma industri dan kinerja di masa lalu merupakan basis untuk membandingkan kinerja saat ini. Pemilik usaha perlu mengevaluasi kinerja bisnis mereka minimal tiga bulan sekali.
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang penting:
- Apakah bisnis telah berjalan seoptimal mungkin untuk berorientasi pada
konsumen?



- Apakah pekerja sudah memastikan terpenuhinya kebutuhan konsumen dan
konsumen sudah merasa puas dan ingin kembali lagi?
- Dapatkah konsumen menemukan apa yang mereka inginkan dengan harga
bersaing?

10). Bagaimana cara menganalisa kelayakan barang atau jasa?

Konsumen membeli barang atau jasa untuk kebutuhan pribadi mereka dan bukan untuk mencari untung. Konsumen membeli untuk memuaskan diri mereka atau untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan keluarga mereka. Konsumen membeli barang atau jasa karena mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Masyarakat termotivasi untuk membeli atas dasar dua alasan pokok berikut ini:

- Alasan emosional : gengsi dalam hal penampilan diri, pencapaian sosial, ambisi, kebersihan, hiburan, banyak waktu senggang.
- Kebutuhan rasional : daya tahan, kegunaannya ekonomis, harga ekonomis, praktis, pengoperasiannya efisien, kegunaannya dapat diKitalkan.
Para psikolog menyatakan bahwa perilaku beli para konsumen pertama-tama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok tertentu. Kebutuhan-kebutuhan yang sangat pokok ini mencakup kebutuhan akan sKitang, pangan dan papan. Mereka yang hanya memiliki sumber daya keuangan yang sedikit membutuhkan barang dan jasa yang terbaik sesuai dengan uang yang mereka miliki.

Banyak konsumen tidak mau mengakui bahwa barang dan jasa yang mereka beli adalah untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun sebagian besar ahli jiwa percaya bahwa gengsi dalam hal penampilan pribadi adalah motif pembelian yang bersifat emosional. Biasanya, motif-motif tertentu kelihatan lebih rasional ketimbang motif-motif yang lain. Dikarenakan masyarakat menganggap diri mereka sebagai individu yang rasional, mereka cenderung memberi alasan mengapa mereka melakukan pembelian dengan cara yang sangat logis. Untuk mencapai sukses dalam memasarkan barang atau jasa, pengusaha perlu mengetahui apa motif konsumen membeli barang atau jasa.

11). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?

Pasar konsumen tengah mengalami perubahan secara konstan. Sebagian besar faktor berikut ini telah mendorong adanya perubahan-perubahan konsumen selama beberapa tahun belakangan ini.








- Perubahan populasi, seperti perubahan dalam hal penyebaran penghasilan
berdasarkan usia, termasuk peningkatan daya beli secara keseluruhan dan jumlah uang yang digunakan untuk membeli “barang-barang mewah”
:
- Perubahan gaya hidup dan perilaku.
- Prosentase tenaga kerja perempuan yang lebih tinggi.
- Waktu senggang yang lebih banyak.
- Maraknya pembelian secara kredit.
- Meningkatnya jumlah tenaga kerja kelas atas dan tenaga kerja terampil.
- Tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi secara keseluruhan.
- Tingkat inflasi yang tinggi.
- Perubahan teknologi (ponsel).

Pengusaha perlu mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada perilaku para konsumen. Pengusaha mungkin perlu mengubah atau memperbaiki kebijakan dan prosedur pemasaran mereka. Meramalkan perubahan pasar adalah tugas yang sangat penting tapi sulit dilakukan. Informasi tentang pasar harus dikumpulkan dan dianalisa secara terus-menerus.

Mengetahui Tentang Bisnis

“Lima kata tanya (5 W)” adalah kerangka acuan yang dapat digunakan pengusaha untuk mengumpulkan data tentang potensi pasar agar dapat lebih memahami dan memprediksi perilaku para pembeli.
Ingat bahwa ada lima kata tanya (yaitu Siapa, Apa, Kapan, Dimana dan Mengapa) yang memiliki faktor dan elemen tertentu untuk setiap kata tanya tersebut.

Pertanyaan

1) Siapa Konsumen saya ? (Who)
2) Apa yang mereka butuhkan? (What)
3) Kapan mereka membeli? (When)
4) Dimana mereka membeli? (Where)
5) Mengapa mereka membeli? (Why)











Strategi Mengalahkan Pesaing Besar di Pasar (by Jhanghiz)
Pada tahun 1950 an, semuanya tentang Unique Selling Proposition atau USP yang berfokus kepada feature dari produk dan keuntungan penggunaan dari produk tersebut. Di tahun 1960 an sampai tahun 1970 an, image dari suatu produk itu sangat penting. Di tahun 1972, Al Ries dan Jack Trout mengembangkan konsep Positioning yang populer hingga saat ini. Mereka percaya bahwa persepsi terhadap suatu produk di benak para konsumen lebih penting dari kenyataan (realitas) solid dari atribut-atribut produk tersebut. Apa yang konsumen percayai adalah kenyataan itu sendiri. Lebih jauh, mereka menyatakan bahwa ada 10 aturan dari positioning yang mereka percaya dapat membuat suatu produk atau servis unggul:
1. Renggut kata kunci di benak konsumen Anda!
Jika Anda mampu memaparkan keunggulan produk Anda di benak konsumen Anda, maka konsumen Anda secara tidak sadar akan mengatributkan keunggulan atau hal positif lainnya pada produk Anda tersebut. FedEx berarti “Pengiriman dalam Semalam”. Suatu perusahaan hanya mampu memiliki satu kata kunci saja di benak konsumen dan segera setelah kata kunci tersebut berhasil Anda tempatkan di benak mereka, sangat sulit untuk merubah persepsi tersebut.
2. Positioning dimulai dari nama produk Anda!
Nama dari produk Anda hendaknya mampu menggambarkan sesuatu di benak konsumen dan lebih baik lagi kalau nama produk Anda tersebut bisa menggambarkan keuntungannya sekaligus. Semisal, Draino membuka saluran pengurasan di rumah Anda yang tersumbat.
3. Kalau Anda sedang memproduksi suatu produk yang unik, gunakanlah nama baru! Alih-alih menggunakan kata Apple Mini Mac, Apple menggunakan nama iPod untuk menamai produk music player mereka yang terbaru.
4. Cara termudah untuk merenggut kata kunci di benak konsumen Anda adalah dengan menjadi pelopor! Para konsumen cenderung loyal pada produk yang benar-benar mengerti kesulitan mereka. Semisal, Kleenex membersihkan hidung yang meler/tersumbat akibat flu.
5. Jangan melenceng dari pesan yang Anda coba sampaikan melalui produk Anda; “perkuatlah konsep dasar” di semua aktivitas pemasaran. Semisal, “Coke Classic adalah Coke sesungguhnya!”


6. Cara terbaik untuk menghadapi pesaing baru adalah dengan memperkenalkan brand baru, bukan dengan mengaburkan produk Anda yang telah lama dijual. Ketika air mineral dalam kemasan botol menjadi populer, Coke tidak menamakan produk mereka Coke Water tapi mereka menamainya Dasani.
7. Opsi pertama untuk pengikut (pendatang baru di pasar) adalah dengan membuat produk dengan kategori baru. Produk dengan brand yang telah lama berdiri sangat sukar untuk dikalahkan tetapi para konsumen dapat menerima produk dengan kategori baru lebih mudah. Semisal, Charles Schwab mendirikan kategori diskon broker.
8. Opsi kedua untuk pengikut adalah dengan menemukan celah di benak konsumen. Semisal, Starbucks terkenal sebagai brand premium yang mengusung servis super cepat untuk kopi.
9. Opsi ketiga untuk pengikut adalah dengan me-repositioning pesaing di benak konsumen loyal mereka. Tylenol pernah membuat pernyataan, “Kalau perut Anda sakit, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum meminum aspirin.
10. Tetaplah konsisten dengan positioning yang Anda pilih.













8 Strategi Ampuh untuk Mendongkrak Penjualan Anda
by T. Wahyudi on 8 June 2009
Menanggapi komentar mas sumartono pada artikel saya yang berjudul Ayo.. Siapa lagi yang mau beli… mumpung saya masih ada disini… Sebetulnya saya bingung.. mau nulis strategi apa yang bisa untuk mendongkrak penjualan menurut saya… Kenapa saya bingung? Karena saya belum mempunyai produk yang khusus saya buat dan saya jual… sehingga saya belum begitu jelas… bagaimana strategi yang benar-benar ampuh menurut saya… akan tetapi, demi mas sumartono.. ok lah… saya akan coba menjabarkannya…
Sebelum saya menentukan strategi penjualan… saya harus mengimajinasikan terlebih dahulu… sebagai seorang penjual dan seorang pembeli… kenapa saya harus berimajinasi dahulu untuk menjadi keduanya? Disini antara si penjual dan si pembeli mempunyai perbedaan yang mendasar dan keterkaitan yang sangat erat… si penjual menginginkan banyak pengunjung yang berdatangan.. dan barang dagannya laris manis… sedangkan si pembeli menginginkan kepuasan dalam membeli dan mendapatkan produk berkwalitas dan tampa merasa ditipu sedikit pun… dengan memahami imajinasi saya diatas.. sehingga saya dapat mengambil sebuah kesimpulan untuk menentukan strategi yang ampuh untuk mendongkrak penjualan menurut versi saya tentunya…
Berikut ini adalah strategi ampuh untuk mendongkrak penjualan anda menurut versi saya:
1. Benahi masalah intern produk anda
Hal ini yang sering terlupa sama pemilik produk… mereka hanya buat lalu di jual… yang seharusnya.. harus diimbangi dengan update… untuk membuat produk lebih bagus dan berkwalitas… dan yang paling menentukan penjualan anda kedepannya andalah penentuan harga produk anda… jangan sampai orang berfikir anda menipu karena produk yang anda jual harganya dikira terlalu mahal karena tidak sesuai dengan isi produk dan kwalitas yang ada… sehingga berilah harga yang sesuai dengan produk anda.




2. Bangun kredibilitas anda
Biasanya.. orang akan membeli produk anda krena melihat kredibilitas anda.. keahlian anda… sehingga orang tidak akan segan-segan untuk membeli.. karena benar-benar sudah percaya dengan anda… dan untuk membangun kredibilitas ini, tidak semudah membalikkan tangan… jadi anda perlu kerja keras dan dedikasi yang tinggi untuk menjalankan niat tersebut..
3. Kadang Berfikirlah sebagai seorang pembeli
Hal ini yang sering terlupa.. anda cuma memikirkan untung.. untung.. dan untung… tanpa memikirkan keinginan pembeli… sebaiknya.. kadang berfikirlah sebagai seorang pembeli… karena dengan berfikir demikian anda akan tahu, yang sebenarnya yang mereka inginkan tentang produk anda tersebut… sehingga anda dapat menentukan dengan mudah rencana anda kedepan nantinya…
4. Pembeli adalah raja
perlakukan mereka sebaik baiknya… berikan service yang memuaskan.. sehingga orang akan mersa puas dengan pelayanan anda… sehingga mereka juga tidak akan segan- Pembeli adalah raja.. itu kata pepatah.. jadi jika ada pengunjung yang datang kepada segan untuk membeli produk anda.. dan yang paling penting.. jangan memberikan info palsu kepada calon pembeli anda.. karena pembeli sangat tidak suka kalau dibohongi…
5. PROMOSI… PROMOSI… dan PROMOSI…
Tanpa promosi semuanya akan sia-sia… kunci dari strategi ampuh untuk meningkatkan penjualan versi siapapun adalah di bagian promosi… yang lainnya sebetulnya sebagai pendukung dan pelengkap saja… anda dapat mempelajari setrategi promosi yang paling efektif menurut anda… karena setiap orang pasti mempunyai strategi yang berbeda-beda
6. Tanggapi komplain pembeli dengan bijak dan serius
Pembeli komplain berarti ada masalah dengan mereka… entah pelayanan, ataupun produk yang mereka beli… tanggapi mereka dengan serius.. karena mereka berhak untuk mendapatkannya…



7. Belajarlah kepada senior yang telah mempunyai produk penjualanya sebagai best seller
Hal ini sangat bermanfaat sekali.. karena dengan belajar dari mereka, anda akan tahu.. setrategi menjualan mereka. kenapa produknya bisa laris manis di pasaran.. kalau perlu, dicoba diterapkan di produk anda strategi mereka…
8. Buatlah program affiliasi
Kenapa harus anda buat program afiliasi pada system penjualan anda? Karena dengan membuatkan system afiliasi, penjulan produk anda akan semakin dipermudah… selain untuk mengurangi pembajakan produkk yang telah anda buat.. secara tidak langsung anda akan mendapatkan calon pembeli dari orang lain yang mengikuti program afiliasi tersebut. Sehingga penjualan anda akan cepat meningkat…
Mungkin tidak Cuma itu saja strategi untuk mendongkrak penjulan anda.. masih banyak sekali strategi-strategi mujarab yang bisa anda temui.. dan biasanya.. pengalamanlah yang akan membawa anda untuk mendapatkannya…