Rabu, 16 Maret 2011

Pengertian belajar menurut beberapa ahli

Pengertian belajar menurut beberapa ahli :
1. Menurut james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2. Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
3. Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
4. Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
5. Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
6. (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
7. R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku

8. Herbart (swiss) Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln
9. Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
10. Lester D. Crow and Alice Crow (WWW. Google.com) Belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya-upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
11. Ngalim Purwanto (1992) (WWW. Google.com) Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
12. fidia darma (2010) Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dan pola fikir dari ketidaktahuan menjadi tahu tentang suatu hal yang telah dipelajari sebelumnya.







Pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli :
1. dimiliki guru Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang untuk mencapai tujuan kurikulum.
2. Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

3. Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.


4. fidia darma (2010) pengertian pembelajaran adalah suatu pola atau system yang berkesinambungan,serta melibatkan tenaga yang berkompetensi dan profesional,demi tercapainya proses belajar siswa yang efektif dan tepat efisien untuk mencapai tujuan kurikulum.

Kompetensi Guru

D. Kompetensi Guru

Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
1. Kompetisi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengolahan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Kompetensi pedagogik meliputi :
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar;
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian mencakup kepribadian yang :
a. beriman dan bertakwa;
b. berakhlak mulia;
c. arif dan bijaksana;
d. demokratis;
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.


3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi
a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
e. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

8 Ciri Pembicara Terbaik Menurut Larry King

8 Ciri Pembicara Terbaik Menurut Larry King
Beberapa persamaan yang dimiliki oleh para pembicara terbaik dunia yaitu:
1. Mereka memandang suatu hal dari sudut pandang yang baru, mengambil titik pandang yang tak terduga dari hal2 umum yang biasa kita temui.
2. Mereka memiliki cakrawala yang luas. Mereka memikirkan dan membicarakan isu2 dan beragam pengalaman di luar kehidupan mereka sehari-hari
3. Mereka antusias, menunjukan minat besar pada apa yang mereka perbuat, maupun pada hal2 yang diungkapakan orang lain.
4. Mereka( hampir ,Red)tidak pernah membicarakan diri mereka sendiri
5. Mereka sangat ingin tahu. Mereka bertanya, “mengapa?”.Mereka ingin tahu lebih banyak mengenai apa yang anda katakan
6. Mereka menunjukan empati. Mereka berusaha menempatkan diri mereka pada posisi anda untuk memahami apa yang anda katakan
7. Mereka memiliki selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.Sungguh, konverasionalis yang baik
8. Mereka punya gaya bicara sendiri.


Beberapa persamaan yang dimiliki oleh para pembicara terbaik dunia yaitu:
1. Mereka memandang suatu hal dari sudut pandang yang baru, mengambil titik pandang yang tak terduga dari hal2 umum yang biasa kita temui.
2. Mereka memiliki cakrawala yang luas. Mereka memikirkan dan membicarakan isu2 dan beragam pengalaman di luar kehidupan mereka sehari-hari
3. Mereka antusias, menunjukan minat besar pada apa yang mereka perbuat, maupun pada hal2 yang diungkapakan orang lain.
4. Mereka( hampir ,Red)tidak pernah membicarakan diri mereka sendiri
5. Mereka sangat ingin tahu. Mereka bertanya, “mengapa?”.Mereka ingin tahu lebih banyak mengenai apa yang anda katakan
6. Mereka menunjukan empati. Mereka berusaha menempatkan diri mereka pada posisi anda untuk memahami apa yang anda katakan
7. Mereka memiliki selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.Sungguh, konverasionalis yang baik
8. Mereka punya gaya bicara sendiri.

MOTIVASI DALAM BELAJAR

MOTIVASI DALAM BELAJAR



1.UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR

A,Cita-cita dalam belajar

Contoh: seorang siswa telah memiliki cita-cita sejak dia melihat apa yang dia kagumi misal bila seorang anak laki-laki melihat polisi dia ingin jadi polisi dan bila melihat dokter dia juga ingin menjadi dokter,begitu juga dengan perempuan dia juga akan bercita-cita yang dia lihat dan dia kagumi sebelumnya misal,piñata rias,model dsb.tapi masih bisa di bilang sebagai cita-cita sementara,sehingga cita-cita anak tersebut dapat memotivasi dia dalam belajar.cita-cita tersebut dapat menambah anak tersebut giat dalam belajar karena dia ingin mencapai cita-citanya bila besar nanti.

B. Kemampuan pebelajar

Contoh: sebagai seorang guru saya akan melihat kemampuan dari masing-masing siswa saya antara yang satu dengan yang lainya.sebab dengan saya mengetahui kemampuan dari masing-masing siswa saya maka saya akan mampu untuk memotivasi siswa saya yang baik pengetahuannnya ataupuan yang buruk kemampuannya sebab lain siswa lain juga motivasi yang harus saya berikan kepada siswa saya.hal ini akan sangat membantu dalam proses belajar.

C. Kondisi pebelajar

Contoh : seorang siswa saya sednag mengalami sakit dan tidak bisa untuk masuk sekolah maka saya sebagai guru mengajak siswa saya yaitu teman-temannya unuk menjenguk siswa saya yang sedang sakit.karena bila kami menjenguknya bisa menjadi motivasi bagi siswa saya tadi untuk cepat sembuh dan kembali bersekolah seperti biasa.

D. Kondisi lingkungan belajar

Contoh: ada seorang siswa saya tinggalnya berdekatan dengan lokalisasi prostitusi yang secara kebetulan dia pun dilahirkan dari keluarga yamg ornag tuanya bekerja sebagai PSK (pekerja seks komersial).saya sebagai gurunya akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus memotivasi dia dan memberikan nasehat serta memantau aktivitasnya dan prestasi belajarnya agar dia tidak terpengaruh dengan orang tua dan lingkunga dimana dia tnggal.dengan memotivasinya bahwa belajar yang giat dan rajian maka dia akan mampu untuk merubah harkat dan maratabat keluarganya yang selama ini dianggap rendah oleh orang sekitarnya.


E. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Contoh:saya sebagai guru akan berusaha membuat suasana belajar yang menyenangkan dimana dalam proses belajar saya akan membuat games dan dalam menerangkan pelajaran saya akan menggunakan alat peraga yang unik agar proses belajar terasa lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa saya.dan saya akan mengajak siswa saya untuk lebih aktif dalam belajar tapi tanpa mereka sadari saya telah mengaktifkan mereka.

F. Upaya guru dalam membelajarkan pebelajar

Contoh: saya sebagai seorang guru harus terus berupaya kreatif dan tidak monoton dalam memberikan materi pembelajaran,karena saya akan berusaha membuat suasana yang harmonis antara saya dan siswa dan antara siswa dan siswa.lainnya,dengan keharmonisan dalam beljar dapat lebih memotivasi siswa untuk dapat meraih nilai yang maksimal.

Komunikasi Interpersonal

Apa itu Komunikasi Interpersonal :
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Menurut Yasir Ramadhan 2010:Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang di lakukan antara dua orang atau lebih dimana ada fit back atau umpan balik secara langsung serta adanya interaksi antara komunikator dan komunikan.




Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d) Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.



Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :

a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.

b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.

f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

profesi pendidikan

Istilah “profesi” sudah cukup dikenal semua pihak,dan senantiasa melekat pada “guru” karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan professional.Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang,akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya.Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau profesi tidah dapat dipegang oleh sembarang orang,akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.
Profesi guru hendaknya dilihat dalam hubungan yang luas.Sejumlah rekomendasi dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Peranan pendidkan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh,yang bertujuan membentuk manusia sesuai deangan cita-cita bangsa.Pembangunan tidak mungkin berhasil jika tidak melibatkan manusianya sebagai pelaku dan sekaligus bertujuan pembangunan.Untuk menyukseskan pembangunan perlu ditata sesuai pendidikan yang relevan.
2. Hasil pendidikan memang tak mungkin dilihat dan dirasakan dalam waktu singkat,tapi baru dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama,bahkan mumgkin setelah satu generasi.
3. Sekolah adalah suatu lembaga professional.Sekolah beertujuan membentuk anak didk menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang,yang dapat dipertanggung jawabkan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan dirinya
4. Pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang yang bertugas selaku guru.Pekerjaan guru adalah pekrjaan yang penuh pengabdian pada masyarakat,dan perlu ditata berdasarkan kode etik tertentu.
5. Setiap guru harus memiliki kompetensi profesional,kompetensi kepribadian dan kompetensi kemasyarakatan.Dengan demikian dia memiliki kewenangan mengajar untuk diberikan imbalan secara wajar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
Bila memperhatikan cirri-ciri profesi tersebut maka diketahui bahwa profesi pendidikan tidak mungkin dapat dikenakkan pada kepada sembarang orang yang dipandang oleh masyarakat umum sebagai pendidik.Ditinjau dari segi rumusan profesi sudah jelas dapat dbedakan antara pendidik dalam keluarga dan masyarakat dengan pendidik di lembaga-lembaga pendidikan yaitu guru dan dosen.

B.Kriteria Profesi(guru)

1. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,kompetensi,sertifikat pendidk,sehat jasmani dan rohani,serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional kualifikasi akademik guru diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana(S1) atau diploma empat(D4).
2. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Jelas bahwa jabatan guru memenuhi kriteria ini,sebab mengajar melibatkan upaya-upaya yang bersifat mendominasi kegiatan intelektual

3. Jabatan yang menggeluti batang ilmu khusus
Anggota-anggota sutu profesi menguasai bidang ilmu yang dibangun keahlian mereka dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan,amatiran yang tidak terdidik,dan kelompok tertentu yang ingin mencari keuntungan.
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang senambung
Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan profesional,sebab hampir tiap tahun guru melakukan berbagai kegiatan latihan professional,baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun tanpa kredit
5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanent
Diluar negeri barang kali syarat jabatan guru sebagai karir permanen merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa mengajar adalah jabatan professional.
6. Jabatan yang menetukan bakunya sendiri
Karena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak,maka buku untuk jabatan guru ini sering tidak diciptakan oleh anggota profesi sendiri terutama dinegara kita.
7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas kepentingan pribadi
Bahwa jabatan mengajar adalah jabatan yang empunyai nilai social yang tingggi,tidak perlu diragukan lagi.guru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi kehidupan yang lebih baik dari8 warga Negara masa depan.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat
Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi professional yang kuat untuk dapat mewadahi tujuan bersam dan melindungi anggotanya.dalam beberapa hal jabatan guru telah memenuhi criteria,dan dalam hal ini belum dapat dicapai.


Sanusi mengajukan 6 asumsi yang melandasi perlunya profesionalisai dalam pendidik:

1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemampuan pengetahuan.emosi dan prasaan dan dapat di kembangkan segala potensinya;sementara itu pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusaan yang menghargai martabat manusia.
2. Pendidikan dilakukan secara intensional,yakni secara sadar bertujuan,maka pendidikan menjadi normative yang diikat oleh norma-norma dan nilai-niali yang baik secara universal.
3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan pendidikan
4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia,yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang oleh sebab itu pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi unggul
5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya,yakni situasi dimana terjadi dialog antara pendidik dengan peserta didik,yang memungkinkan peserta didik,tumbuh kearah yang dikehendaki oleh pendidik selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masayarakat.
6. Sering terjadi dilemma antara tujuan utama pendidikan yakni menjadikan manusia sebagai manusia yang baik dengan misi instrumental yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu.



C. KODE ETIK PENDIDIK

Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari profesi pendidik.Artinya setiap pendidik yang professional akan melaksanakan etika jabatannya sebagai pendidik.
Konsep-konsep tentang kode etik pendidik yaitu:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar1945,dan Negara.
3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik.
4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri.
5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan,ilmu,teknologi,dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik.
6. Lebih mengutamkan tugas pokok dan atau tugas Negara lainnya daripada tugas lainnya.
7. Bertanggung jawab,jujur,berprestasi,dan akuntabel dalam bekerja.
8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan.
9. Menjadi teladan dalam berprilaku.
10. Berprakarsa.
11. Memiliki sifat kepemimpinan.
12. Menciptkan suasana belajar atau studi yang kondusif.
13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta kerjasama dengan baik dalam pendidikan.
14. Mengadakan kerjasama dengan orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat.
15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan.
16. mengembangkan profesi secara kontiniu.
17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi.


Upaya meningkatkan pelaksanaan kode etik pendidik tersebut,dalam garis besarnya dapat dilakikan sebagai berikut:
1. Para pendidik diberi kesempatannya,selama mereka mampu untuk studi lebih lanjut ke S1,S2,atau S3.
2. Membangun perpustakaan pendidik di lembaga-lembaga kependidikan yang belum memiliki perpustakaan.
3. Meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
4. Sejalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para pendidik,kerjasama lembaga pendidikan dengan orangtua dan tokoh-tokoh masyarakat perlu ditingkatkan.
5. Fungsi DP3 perlu dibenahi dan di tingkatkan.
6. Selain dengan DP3 pelaksanaan etika pendidik dapat juga ditingkatkan dengan mengintensifkan pengawasan.
Kalau para pendidik yang melanggar kode etik pendidik tidak mempan dinasehati dan di himbau oleh pemimpin lembaga,maka para pemimpin ini dapat mengenakan sanksi kepada mereka sesuai dengan aturan yang berlaku atau sesuai dengan peraturan lembaga yang bersngkutan yang sudah desepakati bersama.





Kode Etik Pendidik/Guru Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Guru membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya belajar-mengajar
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid serta masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan profesinya
7. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
8. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
Pada saat ini masih banyak guru yang belum memahami kode etik ini, apalagi menerapkannya. Hal inilah yang menyebabkan turunnya citra guru di masyarakat. Kita bisa mengecek apa yang terjadi di dunia pendidikan dikaitkan dengan kode etik diatas. Para guru banyak yang hanya transfer ilmu pengetahuan, belum menjalankan nilai-nilai keagamaannya, apalagi membimbing siswanya menjadi manusia yang utuh. Kejujuran profesional dilanggar terbukti beredarnya kunci-kunci jawaban Ujian Nasional, mengkatrol nilai, memberi nilai tinggi untuk siswa-siswa yang dekat walaupun kenyataan nilainya rendah dan ketidak obyektifan lainnya. Guru jarang yang mau mencari informasi mengenai siswanya, seperti potensi, bakat, minat, kekurangan, kelebihan, dan lainnya. Semuanya diserahkan total ke guru Bimbingan Konseling ( BK).
Guru banyak yang belum menciptakan suasana belajar yang baik, metode yang diterapkan hanyalah berkisar ceramah, latihan, tugas saja. Tidak pernah memikirkan bagaimana materi pelajarannya bisa diserap maksimum oleh siswanya dan pembelajaran kurang menyenangkan. Demikian pula hubungan dengan orangtua belum terjalin baik. Mereka hanya mengenal orangtuanya hanya beberapa orang saja melalui Komite. Dalam masalah pengembangan diri, banyak guru yang tidak suka membaca dan belajar sehingga ilmunya hanya sebatas buku paket siswa saja. Pelatihan yang diikuti hanyalah untuk mendapatkan piagam sertifikasi. Terhadap organisasi juga demikian. Organisasi ada tapi programnya yang berjalan hanya rutinitas saja. Kebijakan-kebijakan dari pemerintah dipandangnya menambah beban, sehingga dilakukan hanyalah sebagai formalitas belaka. Dan masih banyak lagi masalah-masalah guru di Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan Pendidikan di negeri ini buruk. Mudah-mudah para guru dan calon guru sadar akan pentingnya memahami dan melaksanakan kode etik dengan penuh keikhlasan, kemauan dan kemampuan.

D. Kompetensi Guru

Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
1. Kompetisi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengolahan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Kompetensi pedagogik meliputi :
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar;
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian mencakup kepribadian yang :
a. beriman dan bertakwa;
b. berakhlak mulia;
c. arif dan bijaksana;
d. demokratis;
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.





3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi
a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
e. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Selasa, 01 Maret 2011

KUISONER

Pengertian Kuesioner
KUISONER
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Penggunaan kuesioner tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
1. Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
2. Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
• Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
• Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
• Pertanyaan harus singkat.
• Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
• Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
• Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
• Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
• Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
• Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
• Agar respoden memilih subjek kuesioner.
*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
2. Ordinal
Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
3. Interval
Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
4. Rasio
Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
• Memberi ruang kosong secukupnya,
• Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
• Memberi ruang yang cukup untuk respons,
• Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
• Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
• Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
• Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
• Item-item cluster dari isi yang sama.
• Menggunakan tendensi asosiasi responden.
• Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
(sumber : www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VI_Kuesioner.pdf)
S

Sabtu, 26 Februari 2011

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
 Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka  sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup  sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
 Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
 adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Jumat, 25 Februari 2011

SEJARAH Al-Wasliyah

SEJARAH Al-Wasliyah

Di Indonesia baik sebelum kemerdekaan atau sesudah kemerdekaan banyak organisasi-organisasi yang muncul yang dirasakan sangat berpengaruh diantaranya adalah organisasi Al-Wasliyah.
Al Jam`iyatul Washliyah merupakan organisasi kemasyarakatan dengan amal ittifaknya yaitu pendidikan, dakwah dan amal sosial yang didirikan oleh pelajar-pelajar Maktab Islamiah Tapanuli Medan, Sumatera Utara pada tanggal 9 Rajab 1349 H bertepatan tanggal 30 Nopember 1930 dan organisasi tersebut diberi nama ALJAM`IYATUL WASHLIYAH (Al Washliyah) oleh Ulama Besar Shyeh H. Muhammad Yunus.

A. AL-WASLIYAH
1. Sejarah berdirinya Al-Wasliyah
Al Jam`iyatul Washliyah merupakan organisasi kemasyarakatan dengan amal ittifaknya yaitu pendidikan, dakwah dan amal sosial yang didirikan oleh pelajar-pelajar Maktab Islamiah Tapanuli Medan, Sumatera Utara pada tanggal 9 Rajab 1349 H bertepatan tanggal 30 Nopember 1930 dan organisasi tersebut diberi nama ALJAM`IYATUL WASHLIYAH (Al Washliyah) oleh Ulama Besar Shyeh H. Muhammad Yunus. Dan mejadi landasan gerakan perjuangannya adalah Quran Surat Asshof ayat 10 – 11 yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu aku (Allah) tunjukkan suatu perniagaan yang melepaskan kamu dari azab yang pedih ?, berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan bekerjalah kamu bersungguh-sungguh (berjihad) di jalan Allah dengan harta dan dirimu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.
Memperhatikan salah satu seruan dan petunjuk Allah Swt sebagaimana tertulis pada ayat diatas dapat dipahami bahwa untuk mencapai kesusksesan hidup didunia dan akhirat setidak-tidaknya harus terpenuhi dua syarat, yang pertama beriman kepada Allah dan RasulNya, sedangkan yang kedua adalah berjuang secara sungguh-sungguh (berjihad) dengan menyumbangkan harta, tenaga, pikiran, pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sebagainya. Jihad yang dimaksud bukan hanya berangkat ke medan perang tetapi memperdalam pengetahuan dan mengembangkan pendidikan merupakan bagian dari jihad.



2. Al-Wasliyah dan Perkembangannya di Indonesia
Dilihat aspek pengembangan pemikiran keagamaan, Al-Washliyah pun berada di garda depan. Di zaman Belanda Al-Washliyah berhasil upaya de-mistifikasi (penghancuran berpikir mistik) dengan gerakan rasionalisasinya, tetap tetap berpijak pada konsep Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dengan pola pikir yang rasional tetapi tetap mengedepankan jiwa kemanusiaan (kecerdasan emosional), Al-Washliyah berhasil membawa umat sedikit demi sedikit untuk mempergunakan nalar rasional dengan inspirasi ajaran Qur’an dan Sunah. Dari pola pemikiran rasional tsb gerakan Al-Washliyah telah “membangunkan” kesadaran umat Islam yang sebelumnya lebih terkesan tertinggal dan menjauhi kemajuan modern dalam pengembangan sains dan teknologi. Sehingga perlahan Al-Washliyah bisa membawa umat dan bangsa untuk mensejajarkan umat dan bangsa ini dengan umat dan bangsa lainnya.
Bahkan peranan Al-Washliyah sampai kini tetap menjadi harapan umat dan bangsa, selain ormas Islam lainnya seperti NU, Persis, SI dan lain-lain. Terlebih dalam menyikapi isu-isu nasionaol dan internasional selalu tampil di depan sebagai pelopornya. Baik secara kelembagaan ataupun yang diperankan individu kader-kadernya.
Analisis tersebut wajar. Sebab dalam rentang usianya mendekati satu abad, Al-Washliyah telah, sedang dan akan terus mengahasilkan kader-kader intelektual bagi umat dan bangsa. Dari latar belakang tersebut di atas, bila meminjam teori Hero (Tokoh) nya Thomas Carlyle bahwa pemimpin besar (The Great Man) sebagai penggerak idea akan terjadi perubahan sejarah. Bahwa idea dapat membangkitkan gerak sejarah suatu bangsa, jika ada penggeraknya yaitu pemimpin besar. Seperti halnya ajaran Islam, tidak akan berkembang tanpa kehadiran dan peranan pemimpin besarnya, nabi Muhammad. Dengan memakai pendekatan teori sejarah ini, maka gerakan Al-Washliyah tidak akan berkembang dan berpengaruh besar sampai kini jika tanpa kehadiran ideolog dan penggerak awalnya.
Karena itu mencermati dan melakukan studi atas pemikiran Para Pendiri Al-Washliyah menjadi penting dilakukan. Ini akan berguna untuk memahami dinamika perkembangan Al-Washliyah khususnya, dan dinamika umat Islam dan bangsa Indonesia.
Karena bagaimanapun juga Al-Washliyah didirikan sebagai organisasi kemasyrakatan yang yang berkiprah dibidang pendidikan, dakwah, dan amal social.
3. Tujuan Berdirinya Organisasi Al-Wasliyah
Selain itu juga tujuan asasi pendirian Al-Washliyah untuk melaksanakan tuntunan Islam dalam meraih kebahagiaan hidup dunia dan akhirat nampaknya telah mengalami pergeseran yang cukup darastis dari kehidupan dunia kepada kehampaan hidup (dari dunia untuk dunia), karena jalan untuk meraih kedua kehidupan tersebut diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar mampu mengelola alam dan lingkungan sebagaimana salah aspek kestagnasian Al-Washliyah ini bersumber dari ketiadaan atau ketidak siapan diri dalam melakukan aksi inovatif kreatif yang mampu membangun Al-Washliyah untuk lebih baik dari sebelumnya.
Sedangkan pada aspek tabligh, tazkir, dan pengajian di tengah masyarakat yang merupakan agenda dasar Al-Washliyah juga telah melemah dalam artian aktifitas lebih cenderung dilakukan kepada orientasi lain bersifat profan hanya mendatangkan keuntungan pribadi dengan meninggalkan keutuhan dan integritas umat yang merupakan bangunan fundamen dalam menata masyarakat yang adil dan beradab dalam bingkai kepatuhan kepada Tuhan sebagai bentuk masyarakat madani yang tercerahkan pemikirannya.
Demikian juga cita luhur Al-Washliyah untuk membangun Perguruan Tinggi sebagai upaya kesempurnaan pelajaran, pendidikan dan kebudayaan juga nampaknya merupakan upaya yang belum dapat disebut berhasil walaupun sebenarnya dari dahulu sudah ada Perguruan Tinggi Al-Washliyah akan tetapi keberadaannya yang belum siap untuk bersaing dengan Perguruan Tinggi lain yang kondisi ini muncul dari minimnya tenaga ahli yang mampu mengelola dan memajukan lembaga tersebut, serta ditambah kurangnya sarana fisik yang menunjang semakin memperburuk keadaan Perguruan Tinggi Al-Washliyah hari ini, walaupun sebenarnya telah dilakukan inovasi kearah perbaikan.
Demikian juga aktifitas lain yang dirintis Al-Washliyah dalam menyatuni fakir miskin, memelihara dan mendidik anak yatim, menyampaikan seruan Islam kepada orang yang belum beragama, mendirikan dan perbaiki tempat ibadah sangat jauh dari apa yang diinginkan para pendahulu khususnya dalam menyantuni anak yatim lebih terkesan tanpa adanya manajemen memadai dalam bentuk pemberian keterampilan kepada anak-anak yang diasuh berakibat saat anak sudah meninggalkan Al-Washliyah sulit untuk berpartisipasi dalam memajukan yang semestinya sudah menjadi tanggung kolektif atau minimal sebagai beban moral masyarakat Al-Washliyah.

MUKJIZAT ALQUR'AN

MUKJIZAT ALQUR'AN


MU’JIZAT AL- QUR’AN
A. Pengertian Mu’jizat
Mu’jizat secara etimologis ( bahasa ) berarti Melemahkan. Sementara menurut Terminology ( istilah ) , mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Alloh Saw melalui pada Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan. Kata Mu’jizat sendiri tidak terdapat dalam Al-qur’an . Namun untuk menerangkan mu’jizat, Al-Qur’an menggunakan istilah ayat atau bayyinat. Baik ayat atau bayyinat mempunyai dua macam arti. Yang pertama artinya pengkabaran Ilahi, yang berupa ayat-ayat suci Al-qur’an. Sedangkan yang kedua artinya mencakup mu’jizat atau tanda bukti.
Umumnya mu’jizat para nabi dan Rasul itu berkaitan dengan masalah yang dianggap mempunyai nilai tinggi dan diakui sebagai suatu keunggulan oleh masing-masing umatnya pada masa itu.
Misalnya, tongkat yang diberikan kepada Nabi Musa As, yang dapat menelan semua ular yang didatangkan tukang-tukang sihir Fir’aun dan dapat membelah laut, sehingga Nabi Musa As dan kaumnya dapat menyelamatkan diri dari kejaran tentara Fir’aun dengan menyeberangi laut yang telah terbagi dua dan akhirnya Fir’aun bersama tentaranya tenggelam di lautan, sebagaimana disebutkan dalam Qur’an Surah Asy Syu’araa ayat 45 dan ayat 63,64,65 dan 66.Yang berbunyi :
فالقى موسى عصاه فاذا هى تلقف ما يأ فكون. فا و حينآ الى مو سى ان اضرب بعصاك البحر فانفلق فكان كل فرق كالطودالعظيم. ولز لفنا ثم الا خرين. وانجينا موسى ومن معه احمعين. ثم اغرقنا الاخرين.
Artinya : “Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.”
Lalu Kami wahyukan kepada Musa : “pukullah laut dengan tongkatmu,”maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan disanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan kami selamatkan Musa beserta orang-orang yang bersama dengan dia semuanya. Kemudian Kami tenggelamkan golongan-golongan yang lain itu”.

Kemudian Mu’jizat yang dapat menghidupkan orang mati dan sebagainya yang diberikan kepada Nabi Isa As, sebagaimana disebutkan dalam Al-qur”an Surah
Ali Imran ayat 49, yang berbunyi :
ورسو لا الى بني ا سرا ء يل اني قدجئتكم باية من ربكم,اني اخلق لكم من ا لطين كهيئة الطير فانفخ فيه فيكون طيرا باذنالله, وابرىالاكمه والابر ص واحى الموتى باذنالله, وانبئكم بما تأ كلون وماتدخرون في بيو تكم , ان في ذلك لاية لكم ان كنتم مؤ منين.


Artinya : “Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda ( mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizing Alloh, dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak, dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Alloh, dan aku kabarkan apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dirumahmu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.

Demikian pula kepada Nabi Besar Muhammad SAW telah diberikan beberapa mu’jizat diantaranya Israa’ dan Mi’raj dalam waktu satu malam sebagaimana tersebut dalam Qur’an Surah Al Israa’ ayat 1 dan keluarnya air dari ujung jarinya ketika ketiadaan air. Mu’jizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw adalah Al-qur’an, suatu mu’jizat yang dapat disaksikan oleh seluruh umat manusia sepanjang masa, karena memang beliau diutus oleh Alloh Saw untuk keselamatan manusia di mana dan di masa apapun mereka berada. Oleh karena itu Alloh Saw menjamin keselamatan Al-qur’an sepanjang masa.
Sebagaimana Surah Al Hijr ayat 9, yang berbunyi :
انا نحن نز لنا ا لذكر وانا له احفظو ن
ِِArtinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-qur’an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya”.


Mu’jizat Nabi Muhammad Saw memiliki kekhususan dibandingkan dengan mu’jizat Nabi-Nabi lainnya. Semua mu’jizat sebelumnya dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu. Sedangkan mu’jizat Al-qur’an bersifat universal dan eternal (abadi) , yakni berlaku untuk semua umat manusia sampai akhir zaman.

Di dalam memberikan definisi kepada Al-qur’an sengaja dicantumkan kata “yang mempunyai mu’jizat” karena inilah segi keutamaan Al-qur’an dan bedanya dari kitab-kitab lain yang diturunkan kepada Nabi-Nabi. Mu’jizat itu terletak pada Fashahah dan Balaghahnya. Keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya tidak ada tara bandingannya. Mustahil manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan Al-qur’an yang dapat menandinginya. Di dalam Al-qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang dan mengatakan:
قل لءن اجتمعت الا نس و الجن على ان ياتوابمثل هذا القران لايأتون بمثله ولوكان بعضهم لبعض ظهيرا
Artinya : ”Katakanlah : Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mengatakan yang serupa Al-qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuatnya, biarpun sebagian mereka membantu sebagian yang lain”. QS. Al-Israa’ Ayat 88.


B. Macam – Macam Mu’jizat
Mu’jizat dapat dibagi kepada dua macam, yaitu :
1. Mu’jizat hissi ialah yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dan dirasa oleh lidah, tegasnya dapat dicapai oleh panca indra. Mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata hatinya dan yang rendah budi dan perasaannya.

2. Mu’jizat ma’nawi ialah mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan “aqli” atau dengan kecerdasan fikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal mu’jizat ini, melainkan orang yang befikir sehat, bermata hati, berbudi luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur.


C. Beberapa Segi Kemu’jizatan Al-Qur’an
1. Susunan yang indah, berbeda dengan setiap susunan yang ada dalam bahasa orang-orang Arab.
2. Adanya uslub yang aneh, berbeda dengan semua uslub-uslub bahasa Arab.
3. Sifat agung yang tidak mungkin lagi seorang makhluk untuk mendatangkan hal yang seperti itu.
4. Bentuk undang-undang yang detail lagi sempurna, melebihi setiap undang-undang buatan manusia.
5. Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
6. Tidak bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya.
7. Menepati janji dan ancaman yang dikabarkan Al-Qur’an.
8. Adanya ilmu-ilmu pengetahuan yang terkandung didalamnya, baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum.
9. Memenuhi segala kebutuhan manusia.
10. Berpengaruh kepada hati pengikut dan musuh.

D. Mu’jizat Al-Qur’an Ditinjau Dari Segi Gaya Bahasa Dan Isinya
Dari segi bahasa, Al-qur’an merupakan bahasa bangsa Arab Quraisy yang mengandung sastra Arab yang sangat tinggi mutunya. Ketinggian mutu sastra Al-qur’an ini meliputi segala segi. Kaya akan perbendaharaan kata-kata, padat akan makna yang terkandung, sangat indah dan sangat bijaksana dalam menyuguhkanisinya, sehingga sesuai dengan orang yang tinggi maupun rendah daya intelektualnya.
Al-qur’an mempunyai gaya bahasa yang khas, yang tidak dapat ditiru oleh para sastrawan Arab sekalipun , karena susunan yang indah, yang berlainan dengan setiap susunan dalam bahasa Arab. Mereka melihat Al-qur’an memakai bahasa dan lafazh mereka, tetapi ia bukan puisi, prosa atau syair dan mereka tidak mampu membuat yang seperti itu ( meniru Al-qur’an ). Mereka putus asa lalu merenungkannya, kemudian mereka kagum dan menerimanya, lalu sebagian masuk Islam.
Syekh Muhammad Abduh dalam kitabnya “Risaalatut Tauhid” menerangkan bagaimana ketinggian dan kemajuan bahasa di masa turunnya Al-qur’an. Al-qur’an diturunkan pada suatu masa yang telah sepakat ahli-ahli riwayat mengatakan, bahwa masa itu adalah masa yang amat gemilang ditinjau dari segi kemajuan bahasa dan pada masa itu banyak sekali terdapat ahli-ahli sastera dan ahli-ahli pidato. Kemudian ia berkata mengenai tantangan Al-qur’an terhadap ahli-ahli sastera itu, Benarlah bahwa Al-qur’an itu suatu mu’jizat. Telah berlalu masa yang panjang, telah silih berganti datangnya angkatan demi angkatan, tantangan Al-qur’an tetap berlaku, tetapi tidak seorangpun yang dapat menjawabnya, semua kembali dengan tangan hampa karena lemah dan tiada berdaya.”Bukankah lahirnya kitab Al-qur’an ini , dibawa oleh seorang yang buta huruf, suatu mu’jizat yang terbesar, yang membuktikan bahwa ia bukanlah buatan manusia. Mamang ia adalah suatu mu’jizat yang membuktikan kebenaran Nabi Muhammad Saw, dan suatu Nur yang terpancar dari ilmu Ilahi.
Di samping Al-qur’an ditinjau dari segi bahasanya adalah suatau mu’jizat yang besar, maka ditinjau dari segi isinyapun ia mengandung mu’jizat pula. Beberapa contoh, antara lain :
1. Di dalam Al-qur’an terdapat berita-berita dan janji-janji mengenai masa yang akan datang. Kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan adalah di luar kekuasaan manusia untuk mengetahuinya. Memang ada ramalan – ramalan tukang tenung mengenai masa depan, tetapi itu hanya ramalan yang tiada dapat dijamin kebenarannya, tetapi semua berita-berita dan janji-janji yang tersebut dalam Al-qur’an adalah benar dan telah menjadi kenyataan, seperti : kerapkali kaum Musyrikin Mekah sebelum hijrah menantang kaum muslimin dan mengatakan “Bangsa Rum yang mempunyai kitab Injil telah dikalahkan oleh orang Persia (waktu itu mengaut agama Majusi)”. Maka kami pasti akan mengalahkan kamu, karena kamu adalah ahli kitab pula.
Kemudian turunlah Surah Ar-Rum Ayat 2-3, yang berbunyi :
غلبت الروم . في ادنى ا لارض وهم من بعد غلبهم سيغلبون.
Artinya : “Telah dikalahkan kerajaan Rum di negeri yang terdekat dan mereka sesudah kalah itu akan menang lagi dalam beberapa tahun”.

Memang kerajaan Rum di waktu turunnya ayat ini dalam keadaan sangat lemah dan tidak mungkin akan bangun lagi. Tetapi apa yang diberitakan Al-qur’an telah menjadi kenyataan dalam beberapa tahun kemudian.

2. Di dalam Al-qur’an terdapat pula fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia di tanah Arab pada waktu itu, tetapi fakta-fakta tersebut dijelaskan dengan tepat dan sekarang diakui kebenarannya, seperti : Pada masa turunnya Al-qur’an, ilmu kedokteran di tanah Arab boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya ilmu pengobatan secara primitif dan takhyul. Namun demikian Al-qur’an menerangkan dalam surah Al-Mu’minun ayat 12,13 dan 14, yang berbunyi :
ولقد خلقنا الانسان من سللة من طين . ثم جعلنه نطفة في قرار مكيب . ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا ا لعلقة مضغة فخلقنا المضغة عظا ما فكسوناالعظم لحما ثم ابشأنه خلقا ا خر فتبا رك الله احسن الخا لقين
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati ( berasal ) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat yang kokoh ( rahim ). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu ( segumpal ) darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Kemudian tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Sesudah itu kami jadikan ia makhluk yang ( berbentuk ) lain. Maka Maha Sucilah Alloh Pencipta yang paling baik”.

Pada mulanya ahli-ahli ilmu falak menetapkan bahwa matahari tetap, tidak berjalan ( beredar ) dan hanya bumilah yang beredar di sekeliling matahari, tetapi Al-qur’an menegaskan bahwa matahari juga berjalan. Sebagaimana tersebut didalam surah Yasin ayat 38, yang berbunyi :
والشمس تجرى لمستقرلها ذلك تقديرالعزيزالعليم
Artinya : “Dan matahari itu beredar di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan dari yang maha perkasa lagi maha mengetahui”.

Di samping itu, Al-qur’an sebagai mu’jizat Nabi Muhammad Saw isinya tidak bertentangan dengan teknologi modern. Ini sebagai bukti kebenaran Al-qur’an. Di antara ayat-ayat Al-qur’an yang mengungkapkan tentang teknologi modern adalah :
a. Angin disebut Al-qur’an dapat mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan lain- lain, sebagaimana terdapat dalah surah Al-Hijr ayat 22, yang berbunyi :
وارسلنا الريح لواقح فانزلنامن السماءماء فاسقينكموه وما انتم له بخازنين.
Artinya : “Dan Kami telah meniupkan angina untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”.

b. Segala sesuatu dijadikan Alloh Swt berpasang-pasangan . Tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia berpasang-pasangan, sebagaimana terdapat dalam Surah Yasin Ayat 36, yang berbunyi :
سبحن الذى خلق الازواج كلهامماتنبت الارض ومن انفسهم وممالا يعلمون
Artinya : “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”.

Ilmu dan teknologi yang sedang berkembang pesat akan menambah terungkapnya isi yang terkandung di dalam Al-qur’an. Bukan Al-qur’an yang harus tunduk kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi sebaliknya. Jika kekeliruan terjadi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, harus dicari kebenarannya di dalam Al-qur’an.
Demikianlah dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa Al-qur’an itu adalah suatu mu’jizat dipandang dari segi bahasanya dan mengandung mu’jizat pula ditinjau dari segi isinya, dan mu’jizat ini akan kekal sepanjang masa karena ia telah dijamin terpeliharanya oleh Alloh Subhanahu Wata’ala.
Alloh Swt akan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Nya diseluruh penjuru dunia dan pada diri manusia sendiri sehingga terbukti kebenarannya bahwa Al-qur’an adalah benar dan merupakan Mu’jizat Nabi Muhammad Saw.
Al-qur’an dengan segala isinya yang bernilai mu’jizat adalah abadi. Tidak lenyap dengan lenyapnya hari, tidak mati dengan matinya Rasulullah Saw. Akan tetapi ia akan tegak di atas dunia, menentang setiap pendusta dan menjawab setiap orang yang ingkar serta sekaligus menyeru kepada seluruh umat untuk mengikuti petunjuk Islam menuju kepada kebahagiaan hakiki , kebahagiaan anak-anak manusia. Adapun mu’jizat para Rasul lain amat terbatas dalam jumlah dan masanya. Hilang bersama lenyapnya zaman dan bersama kematian Rasul itu.














MUKJIZAT ALQUR'AN)


MU’JIZAT AL- QUR’AN
A. Pengertian Mu’jizat
Mu’jizat secara etimologis ( bahasa ) berarti Melemahkan. Sementara menurut Terminology ( istilah ) , mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Alloh Saw melalui pada Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan. Kata Mu’jizat sendiri tidak terdapat dalam Al-qur’an . Namun untuk menerangkan mu’jizat, Al-Qur’an menggunakan istilah ayat atau bayyinat. Baik ayat atau bayyinat mempunyai dua macam arti. Yang pertama artinya pengkabaran Ilahi, yang berupa ayat-ayat suci Al-qur’an. Sedangkan yang kedua artinya mencakup mu’jizat atau tanda bukti.
Umumnya mu’jizat para nabi dan Rasul itu berkaitan dengan masalah yang dianggap mempunyai nilai tinggi dan diakui sebagai suatu keunggulan oleh masing-masing umatnya pada masa itu.
Misalnya, tongkat yang diberikan kepada Nabi Musa As, yang dapat menelan semua ular yang didatangkan tukang-tukang sihir Fir’aun dan dapat membelah laut, sehingga Nabi Musa As dan kaumnya dapat menyelamatkan diri dari kejaran tentara Fir’aun dengan menyeberangi laut yang telah terbagi dua dan akhirnya Fir’aun bersama tentaranya tenggelam di lautan, sebagaimana disebutkan dalam Qur’an Surah Asy Syu’araa ayat 45 dan ayat 63,64,65 dan 66.Yang berbunyi :
فالقى موسى عصاه فاذا هى تلقف ما يأ فكون. فا و حينآ الى مو سى ان اضرب بعصاك البحر فانفلق فكان كل فرق كالطودالعظيم. ولز لفنا ثم الا خرين. وانجينا موسى ومن معه احمعين. ثم اغرقنا الاخرين.
Artinya : “Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.”
Lalu Kami wahyukan kepada Musa : “pukullah laut dengan tongkatmu,”maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan disanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan kami selamatkan Musa beserta orang-orang yang bersama dengan dia semuanya. Kemudian Kami tenggelamkan golongan-golongan yang lain itu”.

Kemudian Mu’jizat yang dapat menghidupkan orang mati dan sebagainya yang diberikan kepada Nabi Isa As, sebagaimana disebutkan dalam Al-qur”an Surah
Ali Imran ayat 49, yang berbunyi :
ورسو لا الى بني ا سرا ء يل اني قدجئتكم باية من ربكم,اني اخلق لكم من ا لطين كهيئة الطير فانفخ فيه فيكون طيرا باذنالله, وابرىالاكمه والابر ص واحى الموتى باذنالله, وانبئكم بما تأ كلون وماتدخرون في بيو تكم , ان في ذلك لاية لكم ان كنتم مؤ منين.


Artinya : “Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda ( mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizing Alloh, dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak, dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Alloh, dan aku kabarkan apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dirumahmu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.

Demikian pula kepada Nabi Besar Muhammad SAW telah diberikan beberapa mu’jizat diantaranya Israa’ dan Mi’raj dalam waktu satu malam sebagaimana tersebut dalam Qur’an Surah Al Israa’ ayat 1 dan keluarnya air dari ujung jarinya ketika ketiadaan air. Mu’jizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw adalah Al-qur’an, suatu mu’jizat yang dapat disaksikan oleh seluruh umat manusia sepanjang masa, karena memang beliau diutus oleh Alloh Saw untuk keselamatan manusia di mana dan di masa apapun mereka berada. Oleh karena itu Alloh Saw menjamin keselamatan Al-qur’an sepanjang masa.
Sebagaimana Surah Al Hijr ayat 9, yang berbunyi :
انا نحن نز لنا ا لذكر وانا له احفظو ن
ِِArtinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-qur’an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya”.


Mu’jizat Nabi Muhammad Saw memiliki kekhususan dibandingkan dengan mu’jizat Nabi-Nabi lainnya. Semua mu’jizat sebelumnya dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu. Sedangkan mu’jizat Al-qur’an bersifat universal dan eternal (abadi) , yakni berlaku untuk semua umat manusia sampai akhir zaman.

Di dalam memberikan definisi kepada Al-qur’an sengaja dicantumkan kata “yang mempunyai mu’jizat” karena inilah segi keutamaan Al-qur’an dan bedanya dari kitab-kitab lain yang diturunkan kepada Nabi-Nabi. Mu’jizat itu terletak pada Fashahah dan Balaghahnya. Keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya tidak ada tara bandingannya. Mustahil manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan Al-qur’an yang dapat menandinginya. Di dalam Al-qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang dan mengatakan:
قل لءن اجتمعت الا نس و الجن على ان ياتوابمثل هذا القران لايأتون بمثله ولوكان بعضهم لبعض ظهيرا
Artinya : ”Katakanlah : Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mengatakan yang serupa Al-qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuatnya, biarpun sebagian mereka membantu sebagian yang lain”. QS. Al-Israa’ Ayat 88.


B. Macam – Macam Mu’jizat
Mu’jizat dapat dibagi kepada dua macam, yaitu :
1. Mu’jizat hissi ialah yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dan dirasa oleh lidah, tegasnya dapat dicapai oleh panca indra. Mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata hatinya dan yang rendah budi dan perasaannya.

2. Mu’jizat ma’nawi ialah mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan “aqli” atau dengan kecerdasan fikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal mu’jizat ini, melainkan orang yang befikir sehat, bermata hati, berbudi luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur.


C. Beberapa Segi Kemu’jizatan Al-Qur’an
1. Susunan yang indah, berbeda dengan setiap susunan yang ada dalam bahasa orang-orang Arab.
2. Adanya uslub yang aneh, berbeda dengan semua uslub-uslub bahasa Arab.
3. Sifat agung yang tidak mungkin lagi seorang makhluk untuk mendatangkan hal yang seperti itu.
4. Bentuk undang-undang yang detail lagi sempurna, melebihi setiap undang-undang buatan manusia.
5. Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
6. Tidak bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya.
7. Menepati janji dan ancaman yang dikabarkan Al-Qur’an.
8. Adanya ilmu-ilmu pengetahuan yang terkandung didalamnya, baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum.
9. Memenuhi segala kebutuhan manusia.
10. Berpengaruh kepada hati pengikut dan musuh.

D. Mu’jizat Al-Qur’an Ditinjau Dari Segi Gaya Bahasa Dan Isinya
Dari segi bahasa, Al-qur’an merupakan bahasa bangsa Arab Quraisy yang mengandung sastra Arab yang sangat tinggi mutunya. Ketinggian mutu sastra Al-qur’an ini meliputi segala segi. Kaya akan perbendaharaan kata-kata, padat akan makna yang terkandung, sangat indah dan sangat bijaksana dalam menyuguhkanisinya, sehingga sesuai dengan orang yang tinggi maupun rendah daya intelektualnya.
Al-qur’an mempunyai gaya bahasa yang khas, yang tidak dapat ditiru oleh para sastrawan Arab sekalipun , karena susunan yang indah, yang berlainan dengan setiap susunan dalam bahasa Arab. Mereka melihat Al-qur’an memakai bahasa dan lafazh mereka, tetapi ia bukan puisi, prosa atau syair dan mereka tidak mampu membuat yang seperti itu ( meniru Al-qur’an ). Mereka putus asa lalu merenungkannya, kemudian mereka kagum dan menerimanya, lalu sebagian masuk Islam.
Syekh Muhammad Abduh dalam kitabnya “Risaalatut Tauhid” menerangkan bagaimana ketinggian dan kemajuan bahasa di masa turunnya Al-qur’an. Al-qur’an diturunkan pada suatu masa yang telah sepakat ahli-ahli riwayat mengatakan, bahwa masa itu adalah masa yang amat gemilang ditinjau dari segi kemajuan bahasa dan pada masa itu banyak sekali terdapat ahli-ahli sastera dan ahli-ahli pidato. Kemudian ia berkata mengenai tantangan Al-qur’an terhadap ahli-ahli sastera itu, Benarlah bahwa Al-qur’an itu suatu mu’jizat. Telah berlalu masa yang panjang, telah silih berganti datangnya angkatan demi angkatan, tantangan Al-qur’an tetap berlaku, tetapi tidak seorangpun yang dapat menjawabnya, semua kembali dengan tangan hampa karena lemah dan tiada berdaya.”Bukankah lahirnya kitab Al-qur’an ini , dibawa oleh seorang yang buta huruf, suatu mu’jizat yang terbesar, yang membuktikan bahwa ia bukanlah buatan manusia. Mamang ia adalah suatu mu’jizat yang membuktikan kebenaran Nabi Muhammad Saw, dan suatu Nur yang terpancar dari ilmu Ilahi.
Di samping Al-qur’an ditinjau dari segi bahasanya adalah suatau mu’jizat yang besar, maka ditinjau dari segi isinyapun ia mengandung mu’jizat pula. Beberapa contoh, antara lain :
1. Di dalam Al-qur’an terdapat berita-berita dan janji-janji mengenai masa yang akan datang. Kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan adalah di luar kekuasaan manusia untuk mengetahuinya. Memang ada ramalan – ramalan tukang tenung mengenai masa depan, tetapi itu hanya ramalan yang tiada dapat dijamin kebenarannya, tetapi semua berita-berita dan janji-janji yang tersebut dalam Al-qur’an adalah benar dan telah menjadi kenyataan, seperti : kerapkali kaum Musyrikin Mekah sebelum hijrah menantang kaum muslimin dan mengatakan “Bangsa Rum yang mempunyai kitab Injil telah dikalahkan oleh orang Persia (waktu itu mengaut agama Majusi)”. Maka kami pasti akan mengalahkan kamu, karena kamu adalah ahli kitab pula.
Kemudian turunlah Surah Ar-Rum Ayat 2-3, yang berbunyi :
غلبت الروم . في ادنى ا لارض وهم من بعد غلبهم سيغلبون.
Artinya : “Telah dikalahkan kerajaan Rum di negeri yang terdekat dan mereka sesudah kalah itu akan menang lagi dalam beberapa tahun”.

Memang kerajaan Rum di waktu turunnya ayat ini dalam keadaan sangat lemah dan tidak mungkin akan bangun lagi. Tetapi apa yang diberitakan Al-qur’an telah menjadi kenyataan dalam beberapa tahun kemudian.

2. Di dalam Al-qur’an terdapat pula fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia di tanah Arab pada waktu itu, tetapi fakta-fakta tersebut dijelaskan dengan tepat dan sekarang diakui kebenarannya, seperti : Pada masa turunnya Al-qur’an, ilmu kedokteran di tanah Arab boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya ilmu pengobatan secara primitif dan takhyul. Namun demikian Al-qur’an menerangkan dalam surah Al-Mu’minun ayat 12,13 dan 14, yang berbunyi :
ولقد خلقنا الانسان من سللة من طين . ثم جعلنه نطفة في قرار مكيب . ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا ا لعلقة مضغة فخلقنا المضغة عظا ما فكسوناالعظم لحما ثم ابشأنه خلقا ا خر فتبا رك الله احسن الخا لقين
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati ( berasal ) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat yang kokoh ( rahim ). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu ( segumpal ) darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Kemudian tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Sesudah itu kami jadikan ia makhluk yang ( berbentuk ) lain. Maka Maha Sucilah Alloh Pencipta yang paling baik”.

Pada mulanya ahli-ahli ilmu falak menetapkan bahwa matahari tetap, tidak berjalan ( beredar ) dan hanya bumilah yang beredar di sekeliling matahari, tetapi Al-qur’an menegaskan bahwa matahari juga berjalan. Sebagaimana tersebut didalam surah Yasin ayat 38, yang berbunyi :
والشمس تجرى لمستقرلها ذلك تقديرالعزيزالعليم
Artinya : “Dan matahari itu beredar di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan dari yang maha perkasa lagi maha mengetahui”.

Di samping itu, Al-qur’an sebagai mu’jizat Nabi Muhammad Saw isinya tidak bertentangan dengan teknologi modern. Ini sebagai bukti kebenaran Al-qur’an. Di antara ayat-ayat Al-qur’an yang mengungkapkan tentang teknologi modern adalah :
a. Angin disebut Al-qur’an dapat mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan lain- lain, sebagaimana terdapat dalah surah Al-Hijr ayat 22, yang berbunyi :
وارسلنا الريح لواقح فانزلنامن السماءماء فاسقينكموه وما انتم له بخازنين.
Artinya : “Dan Kami telah meniupkan angina untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”.

b. Segala sesuatu dijadikan Alloh Swt berpasang-pasangan . Tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia berpasang-pasangan, sebagaimana terdapat dalam Surah Yasin Ayat 36, yang berbunyi :
سبحن الذى خلق الازواج كلهامماتنبت الارض ومن انفسهم وممالا يعلمون
Artinya : “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”.

Ilmu dan teknologi yang sedang berkembang pesat akan menambah terungkapnya isi yang terkandung di dalam Al-qur’an. Bukan Al-qur’an yang harus tunduk kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi sebaliknya. Jika kekeliruan terjadi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, harus dicari kebenarannya di dalam Al-qur’an.
Demikianlah dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa Al-qur’an itu adalah suatu mu’jizat dipandang dari segi bahasanya dan mengandung mu’jizat pula ditinjau dari segi isinya, dan mu’jizat ini akan kekal sepanjang masa karena ia telah dijamin terpeliharanya oleh Alloh Subhanahu Wata’ala.
Alloh Swt akan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Nya diseluruh penjuru dunia dan pada diri manusia sendiri sehingga terbukti kebenarannya bahwa Al-qur’an adalah benar dan merupakan Mu’jizat Nabi Muhammad Saw.
Al-qur’an dengan segala isinya yang bernilai mu’jizat adalah abadi. Tidak lenyap dengan lenyapnya hari, tidak mati dengan matinya Rasulullah Saw. Akan tetapi ia akan tegak di atas dunia, menentang setiap pendusta dan menjawab setiap orang yang ingkar serta sekaligus menyeru kepada seluruh umat untuk mengikuti petunjuk Islam menuju kepada kebahagiaan hakiki , kebahagiaan anak-anak manusia. Adapun mu’jizat para Rasul lain amat terbatas dalam jumlah dan masanya. Hilang bersama lenyapnya zaman dan bersama kematian Rasul itu.

Masalah Belajar

A. Pengertian Masalah Belajar
Masalah belajar merupakan sebab dari kegagalan belajar tetapi tidak semua kegagalan belajar disebabkan oleh masalah atau kesulitan belajar.
Dengan kata lain kesulitan belajar tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan faktor-faktor non intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tetntu menjamin keberhasilan belajar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, pengertian masalah belajar adalah hasil belajar tidak sesuai atau lebih rendah dari kemampuan belajar yang dimiliki seseorang.
B. Jenis-jenis Masalah Belajar
Jenis-jenis masalah belajar diantaranya adalah:
1. Kemampuan rendah.
Peserta didik yang IQ nya tinggi dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Peserta didik yang normal (90-110) dapat menamatkan SD tepat pada waktunya. Mereka yang memiliki IQ (110-140) dapat digolongkan cerdas. 140 keatas tergolong genius. Golongan ini mempunyai potensi untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan TInggi. Jadi semakin tinggi IQ seseorang akan semakin cerdas pula. Mereka yang mempunyai IQ kurang dari 90 tergolong lemah mental ( mental defective ). Peserta didik inilah yang banyak mengalami kesulitan atau masalah belajar. Mereka digolongkan atas debil,embisil dan idiot.
2. Materi belajar terlalu rendah
Tiap-tiap bahan belajar mengandung tingkat kesulitan tersendiri dan mempengaruhi kecepatan belajar. Makin sulit bahan belajar, makin lambatlah orang mempelajarinya. Bahan yang sulit memerlukan aktifitas belajar yang lebih intensif, sedangkan bahan yang sederhana mengurangi itensitas belajar seseorang.
Belajar memerlukan modal pengalaman yang diperoleh dari belajar di waktu sebelumnya. Modal pengalaman itu dapat berupa penguasaan bahasa, dan prinsip-prinsip. Sebaliknya bahan materi/bahan belajar terlalu mudah tidak sesuai dalam silabus atau kurikulum yang berlaku menyebabkan timbulnya kejenuhan peserta didik.

3. Sikap dan kebiasaan belajar tidak memadai.
Sikap dan kebiasaan belajar tidak baik sering dilakukann oleh peserta didik yang tidak memahami cara belajar yang sesungguhnya. Banyak jenis dan ragam kesalahan-kesalahan tersebut, seperti terlihat di bawah ini:
a. Belajar asal belajar tanpa tujuan
Belajar tanpa tujuan tidak menyadari arah kemana kita akan pergi. Akibat dari tidak menyadari bahan apa yang akan dan harus dipelajari, cara apa dan bagaimana yang paling memadai untuk digunakan, alat-alat yang perlu disediakan dan tidak tahu bagaimana cara mangontrol hasil belajar tersebut.
b. Belajar tanpa motivasi
Belajar mungkin didorong oleh rasa takut di tegur oleh guru atau orang tua. Kadang belajar hanya ikut-ikutan saja pada teman segrunya dan ada pula belajar karena mengharapkan hadiah.
c. Belajar tanpa kensentrasi
Pemusatan pikiran yang kurang, besar pengaruhnya dalam kegiatan belajar, apalagi kalau disertai dengan kurang percaya kepada diri sendiri, maka harapan untuk berhasil akan sia-sia belaka.
d. Belajar terburu-buru
Mulai belajar setelah dekat sekali dengan waktu ujian sehingga memaksakan diri sendiri tanpa mengenal waktu.
e. Belajar tanpa rencana
Cara ini kurang efisien disamping karena kurang baik juga tidak ada pedoman yang terarah, tidak terperinci maka belajar ini disebut belajar seenaknya.
f. Belajar cara verbalisme
Banyak anggapan bahwa belajar itu sama dengan menghafal. Memang menghafal itu baik, yang tidak baik adalah menghafal secara mekanis di luar kepala, persis apa yang tertera di dalam buku, tanpa pemahaman, tanpa analisis, dan tanpa usaha membanding-bandingkan.
g. Belajar secara fasif
Malu bertanya, rasa segan mengemukakan pendat sendiri, apatis terhadap tugas-tugas yang diberikan guru, meminjam dan memotocopy tugas yang telah dikerjakan oleh teman. Demikian juga dalam diskusi kelompok, enggan bertanya, tidak mau menanggapi pendapat teman-temannya.
h. Menganggap remeh salah satu mata pelajaran
Sering kita jumpai peserta didik yang termasuk katagori pintar tetapi mendapatkan nilai yang rendah dalam suatu mata pelajaran.
i. Malas membuka buku/kamus
Pada kehidupan sehari-hari situasi belajar merupakan kesatuan yang bulat. Seseorang tidak mau belajar beternak itik akan memperoleh pengertian yang kerdil, yang berhubungan dengan situasi pembudidayaan itik. Sambil beternak itu ia akan mengetahui belajar seluk-seluk peritikan, jenis-jenisny, penyakitnya, penngobatannya dan makanannya.
Memiliki bakat dan minat yang tidak sesuai.
Salah satu jenis masalah dari kesulita belajar adalah memiliki bakat dan minat yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang dihadapi. Padahal bakat dan minat sangat mendukung terhadap kelancaran dari hasil belajar. Bakat adalah kemampuan kursus seseorang yaitu kemapuan yang paling menonjol/paling baik, diantara semua jenis ilmu yang dipelajari. Misalnya ada orang yang berbakat dalam olahraga, dalam bidang keterampilan, sementara dalam bidang non keterampilan dia berbakat matematika. Di lain pihak pula orang yang berbakat musik dan tari ( dalam bidang keterampilan ), sementara dalam bidang non keterampilan tidak ada bakatnya.
C. FAKTOR-FAKTOR MASALAH BELAJAR
Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri), yaitu :
1. Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit menahun.
2. Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasan cenderung kurang.
3. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyusuaikan diri (maladjusment), tercekam rasa takut, benci dan antipati, serta ketidak matangan emosi.
4. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah malas dalam belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
B. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu), yaitu berasal dari:
1. Sekolah, antara lain:
• Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
• Terlalu berat beban belajar (murid) dan untuk mengajar (guru)
• Metode mengajar yang kurang memadai
• Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2. Keluarga (rumah), antara lain:
• Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis
• Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
• Keadaan ekonomi.

D. Cara mengungkapkan masalah belajar
Banyak cara dalam mengungkapkan masalah/kesulitan belajar diantaranya:
1. Pengamatan langsung ( observasi )
pengamatan merupakan teknik untuk merekam secara langsung kegiatan-kegiatan yang sedang terjadi. Pengmatan dapat dilaksanakan dengan berencana atau isidentil. Pengamatan berencana telah dipersiapkan secara sistematik baik mengenai waktunya,alatnya,maupun aspek-aspek yang akan diamati. Pengamatan isidentil dilakukan sewaktu-waktu bila terjadi suat kejadian yag menarik.
Agar data yang dikumpuikan dengan pengamatan dapat dicatat dengan sebaik-baiknya diperlukan pedoman pengamatan. Bentuk-bentuk pedoman pengamatan antara lain :
- Catatan anekdot (anecdotal record)
- Daftar cek (check list)
- Skala penilaian (rating scale)
- Pencatatan dengan menggunakan alat
Guru juga selaku pengamat, melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik. Dalam pengamatan tersebut guru juga mewawancarai peserta didik atau teman belajarnya. Bila sudah ditemukan, maka sebagai pendidik, guru berusaha membantu memecahkan masalah belajar.
2. Pengungkapan Hasil Belajar
Untuk mengungkapkan masalah/ kesulitan belajar yang berhubungan dengan hasil belajar langkah berikutnya adalah pengolahan data. Data yang terkumpul dari kegiatan pengamatan/observasi tersebut, diolah secara cermat. Semua data harus diolah dan dikaji untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
Dalam pengolahan data, beberapa kegiatan yang dapat ditempuh antara lain adalah:
a) Identifikasi kasus
b) Membandingkan antar kasus
c) Membandingkan dengan hasil tes, dan
d) Menarik kesimpulan.
Dengan mengetahui gejala diatas, maka mudah kita dapat mengenal dan menemukan siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan beiajar.
3. Tes Diagnotis
Tes diagnotis adalah suatu cara mengumpulkan data dengan tes. Menurut Cronbach, tes adalah : suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan kelakukan dari dua orang atau lebih.Untuk mengetahui peserta didik yang mengalami masalah/ kesulitan belajar sebaiknya tes buatan guru (teacher made test) yang dipergunakan, yaitu tes diagnoting (tes psikologis), sebab yang mengalami kesulitan belajar itu disebabkan IQ rendah, tidak memiliki bakat/ minat, mentalnya minder, dan Iain-lain sehingga diperlukan tes psikologis.
4. Tes Bakat/ Minat.
Tes-tes Intelegensi, tes bakat, tes kepribadian dan watak dan juga tes- tes pekerjaan keahlian ternyata dapat menghasilkan petunjuk-petunjuk terhadap tingkat ebilitas khusus individu, dengan kata lain hasil dari tes-tes tersebut diperoleh beberapa tingkat penafsiran yang reliable,diantaranya adalah :
1. Tes bakat akademik / academic aptitude
2. Tes kesenian dan musik / art and musiG aptitude
3. Tes bakat mekanis / mechanical aptitude
4. Tes bakat administrasi / clerical aptitude
5. Tes bakat untuk pekerjaan keahlian / aptitude for professional work
6. Daftar minat / interest inventories
5. Pengungkapan Sikap dan Kebiasaan Belajar
Sikap peserta didik, yang negatif terlihat dalam suatu pembelajaran, menunjukkan, diantaranya adalah :
- Sikap acuh tak acuh dan berpura-pura.
- Tidak suka dengan kepribadian guru dan metode/ pendekatan dalam pelaksanaan KBM.
- Tidak suka pada mata pelajaran tertentu.
- Sering menganggap remeh suatu persoalan
Berkaitan dengan sikap peserta didik tersebut, akan berdampak terhadap cara-cara belajar peserta didik, seperti tergambar uraian berikut ini:
a. Ekaplorasi
Peserta didik mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sesuatu melalui seluruh Inderanya, kemudian dikembangkan melalui berbagai usaha, melakukan sendiri dengan macam-macam kemungkinan.
b.Coba-coba
Melalui trial and error siswa belajar memecahkan sesuatu.
c. Rasa tidak senang
Dengan merasakan tidak senang, ia akan belajar menghindari kesalahan.
d. Rasa gembira.
Sesuatu yang menyenangkan cenderung untuk mengulang, dan sebaliknya
sesuatu yang tidak enak cenderung untuk dihindari.
e. Imtasi
Belajar melalui peniruan atau pengamatan paling sering dilakukan.
f. Partisipasi
Belajar melalui peniruan, berarti anak berpartisipasi secara aktif (learn by doing) itulah prinsip pedagogik dewasa ini.
g. Kornunikasi
Makin mudah komunikasi, makin menarik sesuatu hal untuk dipelajari.

E. Upaya penanganan masalah belajar.
1. Pengajaran Perbaikan
a. Pengertian Pengajaran Perbaikan (remedial teaching)
Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau dengan singkat : pengajaran yang membuat menjadi baik. Maka pengajaran perbaikan atau remedial teaching itu adalah bentuk khusus pengajaran yang berfungsi untuk menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi baik.
Yang disembuhkan adalah beberapa hambatan (gangguan) kepribadian yang berkaitan dengan kesulitan/masalah belajar setinggi dapat timbal balik yaitu perbaikan belajar juga perbaikan pribadi dan sebaliknya. Remedial teaching pada mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan (sakit).
b. Prosedur Pelaksanaan Remedial Teaching
Remedial teaching yang merupakan saiah satu bentuk bimblngan belajar dapat dllaksanakan melalul prosedur sebagai berlkut:
1. Meneliti kasus dan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-kegiatan berikutnya. Tujuan penelitian adalah agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai kasus tersebut, serta cara dan kemungkinan pemecahannya. Berdasar atas penelitian kasus akan dapat ditemukan peserta didik yang perlu mendapatkan remedial teaching..
berasal dari dalam diri:
- Tingkat kecerdasannya.
- Motivasi untuk berprestasi.
- Sikap dalam belajar.
- Kebiasaan belajar.
- Penguasaan pengetahuan dasar.
Sedangkan penyebab yang berasal dari luar:
- Keterbatasan sumber belajar.
- Ketidak cocokan dengan program yang diambil;
- Kurang tepat cara mengajar (guru); Fasilitas terbatas;
- Kurang serasi hubungan guru dengan peserta didik ;
- Pengaruh lingkungan terhadap belajar;
- Tuntutan dari lembaga (program) yang terlalu tinggi dan Iain-Iain.
2. Menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam langkah IniSebagai kelanjutan langkah pertama Kasus yang ringan bila murid belum menemukan cara belajar yang baik. Kasus yang berat adalah disamping belum memiliki cara belajar yang baik, juga memiliki hambatan emosional.
2. Program Pengayaan
Pelayanan pengayaan termasuk pelayan bimbingan disamping pelayanan remedial. Pelayanan pengayaan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan pada peserta didik yang cepat belajar, Yang dimaksud dengan peserta didik yang cepat belajar adalah peserta didik yang dapat menerima, memahami dan menguasai pelajaran dalam waktu relatif singkat.
3. Pembelajaran individual
Pembelajaran individual adalah interaksi antara guru-siswa secara individual dalam proses belajar mengajar. Pendekatan metode ini bersifat individual sesuai dengan kesulitan yang dihadapi peserta didik..
Pengajaran individual ini bersifat teraputik artinya mempunyai sifat penyembuhan dengan cara memperbaiki cara-cara belajar siswa. Untuk melaksanakan pengajaran individual ini guru dituntut memiliki kemampuan membimbing dan bersikap ; sabar, ulet, rela, bertanggung jawab, menerima dan memahami dan sebagainya.

Kebaikan - Kebaikan Pembelajaran individual
Pengalaman telah membuktikan bahwa pembelajaran individual lebih efektif dan efesien daripada pembelajaran konvensional. Ternyata pembelajaran individual juga lebih responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Tak dapat diingkari pula bahwa pembelajaran individual dapat dikatakan lebih manusiawi daripada pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Tujuan pembelajaran (komp.dasar) lebih realistis,dan dapat ditentukan untuk setiap peserta didik.
b. Materi dan sumber untuk KD/indicator dapat disesuaikan dengan kemampuan dan latar belakang peserta didik.
c. Lebih mementingkan pendekatan individual bila ada kesulitan yang dihadapi.
d. Memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-masing
e. Umpan balik lebih konsisten dengan kebutuhan peserta didik.
4. Penyediaan Pelajaran Pilihan
Upaya penyediaan pelajaran pilihan kepada siswa maka perlu dipertimbangkan beberapa indikasi baik intelektual ataupun non intelektual yaitu : prestasi belajar, minat, bakat dan keinginan keluarga. Keputusan penetapan program pengajaran pilihan hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Kemampuan akademik berupa konsistensi nilai ataupun prestasi belajar yang diperoleh sebelumnya.
2) Kecenderungan minat dan kemampuan khusus (bakat) yang diperoleh baik melalui tes maupun non tes.
3) Perimbangan keluarga yang diperoleh melalui angket atau wawancara.

F. SEPULUH GEJALA SISWA DAN KEGAGALAN YANG DIALAMI SISWA SELAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG BERSIFAT ALTERNATIF DAN OBYEKTIVE ANALISYS.
1. Anak yang sulit memahami
Penyebabnya adalah banyak faktor yang memungkinkan:
• Faktor lingkungan, faktor lingkungan sangat mempengaruhi,dari pergaulan anak selama ini banyak gejala yang ditemukan disekitar kita karena faktor lingkungan sangat mempengaruhi psikologi anak atau sikap.
• Yang kedua penyebabnya adalah : anak yang sulit memahami dikarenakan kelas tidak nyaman dan tidak kondusif salah satu contoh kelas yang berdekatan dengan jalan raya, ini menggangu anak di dalam memperhatikan pelajaran.
2. Anak yang bodoh
Penyebabnya adalah :
• Kurang belajar, kurang disiplin, kurang memanfaatkan waktu, kurangnya memperhatikan, kurangnya mengulang pelajaran, tidak ada rasa percaya diri, banyak bermain/menyampingkan pelajaran, malas.
• Solusinya adalah selalu memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang bodoh, memberikan saran, motivasi dan selalu memberikan cara yang mudah di dalam belajar agar mudah dipahami, dan memberikan cara yang terbaik sesuai denga kemampuan anak itu sendiri.

3. Anak yang nakal
Penyebabnya adalah :
• Pengaruh lingkungan yang kurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, pergaulan, kurang terkontrol.
• Solusinya adalah : pada dasarnya anak semacam ini kurang terkontrol, baik dari lingkungan mereka atu dari tempat mereka belajar.
4. Anak yang pemalu
Penyebabnya adalah:
• Yang pertama ini biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah maka akan selamanya anak itu jadi pemalu terus, tetapi anak yang pemalu bukannya tidak bisa, mungkin ada faktor lain contohnya di dalam memberikan pertanyaan anak itu biasanya malu karena bisa-bisa nanti apa yang ditanyakan salah atau tidak rasional dan biasanya anak itu malu bertanya takut di tertawakan temannya.
• Solusinya, tidak segampang itu kita merubahnya. Ini perlu perlahan-lahan. Anak semacam ini kita ajak belajar di ruangan terbuka dan kemudian dia bisa bertanya dengan leluasa karena bebas .
5. Anak yang malas.
• Gejala dan penyebabnya adalah: kurangnya daya semangat dan motivasi dan kurang terkontrol di dalam lingkungannya sendiri.
• Solusinya adalah anak seperti ini jangan di biarkan terlalu bebas dan jangan di biarkan bermalas-malasan..
6. Kurang motivasi dalam belajar.
• Penyebabnya: kurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh buku yang masih minim.
• Solusinya anak yang kurang termotivasi selama belajar pada awalnya kita harus memberikan perlakuan yang khusus dulu seperti memberikan tangggung jawab dulu kepada guru BP/ yang mana guru BP itu sendiri memberikan sebuah perlakuan khusus dulu kepada anak tersebut..
7. Sulit memperhatikan
• Penyebabnya anak yang sulit memperhatikan yang sering kali dari faktor materi yang tidak menyenangkan/ anak itu tidak suka terhadap materi yang diajarkan dan tidak suka terhadap guru yang mengajar karena biasanya kalau murid tidak suka memperhatikan sampai-sampai guru yang mengajar tidak di sukai. Sebaliknya kalau materinya menarik dan anak suka otomatis gurunya pun di senangi.
• Solusinya anak harus di berikan semacam rangsangan terlebih dahulu supaya bagaimana anak itu senang dulu dan membangkitkan rasa keingintahuannya sehingga anak pada akhirnya memperhatikan, karena guru memberikan metode belajar dengan cara menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu anak .
8. Kurangnya daya serap.
• Penyebabnya adalah: faktor penyampaian materi, kelas tidak kondusif, manajemen guru di dalam kelas kurang terorganisir, murid malas mengulang dan yang paling mendukung di sini factor psychology dan cognitive.
• Kalau di tinjau dari pactor psikology kondisi psikologis merupakan chracteristict psiko-fisik seseorang sebagai individu,yang di nyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungan.
9. Daya ingat yang lemah
• Penyebabnya ialah: dari faktor keturunan dan lingkungan /Biologis.
• Ingatan yang lemah sering kali di tinjau dari faktor keturunan dan ingatan yang lemah biasanya kurangnya mengulang apa yang di pelajari dan biasanya tidak membiasakan diri.
10. Berfikir lambat
• Tidak pernah mencoba untuk berfikir secara cepat ini juga di sebabkan perbedaan character manusia ada yang daya pikirnya cepat ada yang daya pikirnya lambat (split personality), lambat dalam berfikir,dan mengacu kepada lambat dalam berprilaku,dan berusaha.
• Solusinya melatih otak untuk terus menerus untuk berfikir cepat dan menghapal cepat kalau sudah terbiasa maka kebiasaan perfikir lambat Akan hilang belahan lahan intinya kita harus bayak menggali potensi otak.
11. Anak yang suka membolos.
Penyebabnya adalah
• Salah satu penyebabnya adalah tidak suka terhadap materi yang di sampaikan terutama pelajaran yang banyak di takuti siswa seperti pelajaran berhitung , matimatika, fisika, dan kimia terutama bahasa inggris bagi anak yang tidak sekali minat belajar bahasa.
• Solusinya salah satu jalan keluarnya adalah bagiamana seorang guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik atau mengorganisir siswa supaya siswa itu tertarik di dalam belajar dan tidak membolos memang ini suatu hal yang sulit tetapi kita harus terus mencoba.
12. Anak yang minder
Penyebabnya anak ini minder karena
• Kurangnya percaya diri
• Sering nya malu terhadap teman teman yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
• Salah satu hal keterbatasan kemampuan yang di miliki.
• Anak ini minder biasanya yang sering kita temukan adalah anak yang tidak normal, dari segi bentuk pisik
Solusinya adalah:
• Di berikan perhatian yang khusus atas keterbatasanya.
• Harus di perhatikan dengan lebih, dan di berikan support yang penuh
• Di berikan semacam tugas yang agag bisa di kerjakan sesuai dengan kemampuan yang di miliki.
• Bentuk pendekatan yang di lakukan kepada anak ini harus di bedakan dengan anak lebih.
13. Anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran.
• Penyebabnya adalah: anak yang suka tidur biasa biasanya di sebabkan oleh pactor kebiasaan apalagi kalau jam terakhir, dan suka begadang di malam hari sehingga anak itu tida konsentrasi di dalam belajar.
• Solusinya adalah bagi seorang guru apabila ada anak yang tidur terutama pada saat jam jam terakhir maka seorang guru harus bisa membangunkan anak dengan cara yang jitu yaitu pintar membuat suasana jadi ceria yaitu dengan cara guru harus pandai membuat gurauan yang bisa membikin anak itu jadi tertawa.

5. Layanan Bimbingan den Konseling
a. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan
Bimbingan (quidance) den penyuluhan (conseling) kedua Istilah tersebut tidak identik tetapi juga tidak kontradiktif. Penyuluhan merupakan syarat yang harus ada dalam bimbingan. Itu sebabnya para ahli mengatakan penyuluhan merupakan jantungnya bimbingan.
Bimbingan atau quidance merupakan usaha untuk membentuk individu atau peserta didik memecahkan masalah yang dihadapinya dalam mencapai perkembangan yang optimal den kehidupan yang sejahtera dan produktif.
Setiap individu apakah ia dewasa atau anak, pekerja atau peserta didik dalam kehidupannya sering menghadapi masalah. Masalah ini da pat bersumber pada diri individu dan dapat pula bersumber pada hal-hal di luar individu. Masalah ini dapat berupa kesulitan, hambatan ataupun kebutuhan yang belum terpenuhi. Masaiah-masalah ini ada yang dapat diselesaikan oleh individu sendiri tetapi ada kalanya membutuhkan orang lain yang membantunya. Ada masalah-masalah yang tidak terselesaikan dapat menghambat perkembangan Individu. Apalagi pada para peserta didik yang sedang berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin, adanya masalah seringkali menghambat proses belajar mereka atau prestasi mereka.
Untuk mangatasi masalah tersebut atau mencari perimbangan kesesuaian antara harapan dan kenyataan individu perlu pertolongan orang lain dan perlu bimbingan.
b. Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Pembelajaran
1. Layanan Bimbingan Dalam Pembelajaran
Layanan bimbingan pembelajaran bertujuan diantaranya membantu peserta didik dalam pengembangan sikap yang positif dalam beiajar dan sekaligus melatih cara belajar serta kebiasaan belajar yang baik di kalangan peserta didik. Tujuan lain agar peserta didik mengenal kelemahan dan kekuatannya dalam tiap mata pelajaran,sehingga secara berangsur-angsur peserta didik dapat memperbaiki dan menyesuaikan diri dengan berbagai kesulitan yang dihadapi.
Di bawah ini akan dikemukakan salah satu contoh petunjuk dalam mempelajari mata pelajaran eksakta :
a Belajar secara sistematis dan cukup memperhatikan waktu, belajar berdasar atas pemahaman.
b Mengadakan latihan-latihan yang bersifat rutin hingga bertaraf pengetahuan siap.
c Mengadakan latihan-latihan yang bersifat problem solving menuju ke insight.
d Memahami dan membetulkan kesalahan yang pernah dibuat dalam menyelesaikan soal-soal.
2. Layanan Konseling dalam Pernbelajaran
Seperti yang diuraikan pada topik permasalahan yang dihadapi peserta didik, kesulitan yang ada banyak yang bersumber pada sikap yang salah pada peserta didik,missal kurang serius, motivasi rendah, kehilangan kepercayaan diri, merasa rendah diri sebagainya. Untuk mengatasi masalah tersebut satu-satunya cara yang harus ditempuh yaitu dengan mengadakan perubahan diri, perubahan sikap, perubahan pandangan hidup dan sebagainya. Dalam pemecahannya maka sikap kurang serius harus diubah menjadi sikap yang serius. Dengan terjadinya perubahan dalam sikap(dari tidak serius menjadi serius), maka kesulitan yang dihadapi siswa dapat diselesaikan.
Untuk mencapai terjadinya perubahan ini, maka pendekatan yang harus dilakukan oleh pembimbing yaitu dengan mengadakan konseling. Melalui konseling diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang luas tentang dirinya (dalam arti luas) termasuk pemahaman tentang masalah yang dihadapinya. Melalui pemahaman yang benar ini,selanjutnya peserta didik mengadakan reorganisasi dalam proses menanggapi, proses merasadan proses berfikir, dan akhirnya berdasarkan proses reorganisasi tersebut paserta didik dapat menentukan langkah-langkah yang tepat baginya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.