Rabu, 16 Maret 2011

Pengertian belajar menurut beberapa ahli

Pengertian belajar menurut beberapa ahli :
1. Menurut james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2. Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
3. Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
4. Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
5. Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
6. (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
7. R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku

8. Herbart (swiss) Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln
9. Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
10. Lester D. Crow and Alice Crow (WWW. Google.com) Belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya-upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
11. Ngalim Purwanto (1992) (WWW. Google.com) Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
12. fidia darma (2010) Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dan pola fikir dari ketidaktahuan menjadi tahu tentang suatu hal yang telah dipelajari sebelumnya.







Pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli :
1. dimiliki guru Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang untuk mencapai tujuan kurikulum.
2. Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

3. Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.


4. fidia darma (2010) pengertian pembelajaran adalah suatu pola atau system yang berkesinambungan,serta melibatkan tenaga yang berkompetensi dan profesional,demi tercapainya proses belajar siswa yang efektif dan tepat efisien untuk mencapai tujuan kurikulum.

Kompetensi Guru

D. Kompetensi Guru

Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
1. Kompetisi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengolahan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Kompetensi pedagogik meliputi :
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar;
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian mencakup kepribadian yang :
a. beriman dan bertakwa;
b. berakhlak mulia;
c. arif dan bijaksana;
d. demokratis;
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.


3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi
a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
e. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

8 Ciri Pembicara Terbaik Menurut Larry King

8 Ciri Pembicara Terbaik Menurut Larry King
Beberapa persamaan yang dimiliki oleh para pembicara terbaik dunia yaitu:
1. Mereka memandang suatu hal dari sudut pandang yang baru, mengambil titik pandang yang tak terduga dari hal2 umum yang biasa kita temui.
2. Mereka memiliki cakrawala yang luas. Mereka memikirkan dan membicarakan isu2 dan beragam pengalaman di luar kehidupan mereka sehari-hari
3. Mereka antusias, menunjukan minat besar pada apa yang mereka perbuat, maupun pada hal2 yang diungkapakan orang lain.
4. Mereka( hampir ,Red)tidak pernah membicarakan diri mereka sendiri
5. Mereka sangat ingin tahu. Mereka bertanya, “mengapa?”.Mereka ingin tahu lebih banyak mengenai apa yang anda katakan
6. Mereka menunjukan empati. Mereka berusaha menempatkan diri mereka pada posisi anda untuk memahami apa yang anda katakan
7. Mereka memiliki selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.Sungguh, konverasionalis yang baik
8. Mereka punya gaya bicara sendiri.


Beberapa persamaan yang dimiliki oleh para pembicara terbaik dunia yaitu:
1. Mereka memandang suatu hal dari sudut pandang yang baru, mengambil titik pandang yang tak terduga dari hal2 umum yang biasa kita temui.
2. Mereka memiliki cakrawala yang luas. Mereka memikirkan dan membicarakan isu2 dan beragam pengalaman di luar kehidupan mereka sehari-hari
3. Mereka antusias, menunjukan minat besar pada apa yang mereka perbuat, maupun pada hal2 yang diungkapakan orang lain.
4. Mereka( hampir ,Red)tidak pernah membicarakan diri mereka sendiri
5. Mereka sangat ingin tahu. Mereka bertanya, “mengapa?”.Mereka ingin tahu lebih banyak mengenai apa yang anda katakan
6. Mereka menunjukan empati. Mereka berusaha menempatkan diri mereka pada posisi anda untuk memahami apa yang anda katakan
7. Mereka memiliki selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.Sungguh, konverasionalis yang baik
8. Mereka punya gaya bicara sendiri.

MOTIVASI DALAM BELAJAR

MOTIVASI DALAM BELAJAR



1.UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR

A,Cita-cita dalam belajar

Contoh: seorang siswa telah memiliki cita-cita sejak dia melihat apa yang dia kagumi misal bila seorang anak laki-laki melihat polisi dia ingin jadi polisi dan bila melihat dokter dia juga ingin menjadi dokter,begitu juga dengan perempuan dia juga akan bercita-cita yang dia lihat dan dia kagumi sebelumnya misal,piƱata rias,model dsb.tapi masih bisa di bilang sebagai cita-cita sementara,sehingga cita-cita anak tersebut dapat memotivasi dia dalam belajar.cita-cita tersebut dapat menambah anak tersebut giat dalam belajar karena dia ingin mencapai cita-citanya bila besar nanti.

B. Kemampuan pebelajar

Contoh: sebagai seorang guru saya akan melihat kemampuan dari masing-masing siswa saya antara yang satu dengan yang lainya.sebab dengan saya mengetahui kemampuan dari masing-masing siswa saya maka saya akan mampu untuk memotivasi siswa saya yang baik pengetahuannnya ataupuan yang buruk kemampuannya sebab lain siswa lain juga motivasi yang harus saya berikan kepada siswa saya.hal ini akan sangat membantu dalam proses belajar.

C. Kondisi pebelajar

Contoh : seorang siswa saya sednag mengalami sakit dan tidak bisa untuk masuk sekolah maka saya sebagai guru mengajak siswa saya yaitu teman-temannya unuk menjenguk siswa saya yang sedang sakit.karena bila kami menjenguknya bisa menjadi motivasi bagi siswa saya tadi untuk cepat sembuh dan kembali bersekolah seperti biasa.

D. Kondisi lingkungan belajar

Contoh: ada seorang siswa saya tinggalnya berdekatan dengan lokalisasi prostitusi yang secara kebetulan dia pun dilahirkan dari keluarga yamg ornag tuanya bekerja sebagai PSK (pekerja seks komersial).saya sebagai gurunya akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus memotivasi dia dan memberikan nasehat serta memantau aktivitasnya dan prestasi belajarnya agar dia tidak terpengaruh dengan orang tua dan lingkunga dimana dia tnggal.dengan memotivasinya bahwa belajar yang giat dan rajian maka dia akan mampu untuk merubah harkat dan maratabat keluarganya yang selama ini dianggap rendah oleh orang sekitarnya.


E. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Contoh:saya sebagai guru akan berusaha membuat suasana belajar yang menyenangkan dimana dalam proses belajar saya akan membuat games dan dalam menerangkan pelajaran saya akan menggunakan alat peraga yang unik agar proses belajar terasa lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa saya.dan saya akan mengajak siswa saya untuk lebih aktif dalam belajar tapi tanpa mereka sadari saya telah mengaktifkan mereka.

F. Upaya guru dalam membelajarkan pebelajar

Contoh: saya sebagai seorang guru harus terus berupaya kreatif dan tidak monoton dalam memberikan materi pembelajaran,karena saya akan berusaha membuat suasana yang harmonis antara saya dan siswa dan antara siswa dan siswa.lainnya,dengan keharmonisan dalam beljar dapat lebih memotivasi siswa untuk dapat meraih nilai yang maksimal.

Komunikasi Interpersonal

Apa itu Komunikasi Interpersonal :
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Menurut Yasir Ramadhan 2010:Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang di lakukan antara dua orang atau lebih dimana ada fit back atau umpan balik secara langsung serta adanya interaksi antara komunikator dan komunikan.




Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d) Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.



Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :

a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.

b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.

f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

profesi pendidikan

Istilah “profesi” sudah cukup dikenal semua pihak,dan senantiasa melekat pada “guru” karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan professional.Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang,akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya.Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau profesi tidah dapat dipegang oleh sembarang orang,akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.
Profesi guru hendaknya dilihat dalam hubungan yang luas.Sejumlah rekomendasi dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Peranan pendidkan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh,yang bertujuan membentuk manusia sesuai deangan cita-cita bangsa.Pembangunan tidak mungkin berhasil jika tidak melibatkan manusianya sebagai pelaku dan sekaligus bertujuan pembangunan.Untuk menyukseskan pembangunan perlu ditata sesuai pendidikan yang relevan.
2. Hasil pendidikan memang tak mungkin dilihat dan dirasakan dalam waktu singkat,tapi baru dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama,bahkan mumgkin setelah satu generasi.
3. Sekolah adalah suatu lembaga professional.Sekolah beertujuan membentuk anak didk menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang,yang dapat dipertanggung jawabkan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan dirinya
4. Pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang yang bertugas selaku guru.Pekerjaan guru adalah pekrjaan yang penuh pengabdian pada masyarakat,dan perlu ditata berdasarkan kode etik tertentu.
5. Setiap guru harus memiliki kompetensi profesional,kompetensi kepribadian dan kompetensi kemasyarakatan.Dengan demikian dia memiliki kewenangan mengajar untuk diberikan imbalan secara wajar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
Bila memperhatikan cirri-ciri profesi tersebut maka diketahui bahwa profesi pendidikan tidak mungkin dapat dikenakkan pada kepada sembarang orang yang dipandang oleh masyarakat umum sebagai pendidik.Ditinjau dari segi rumusan profesi sudah jelas dapat dbedakan antara pendidik dalam keluarga dan masyarakat dengan pendidik di lembaga-lembaga pendidikan yaitu guru dan dosen.

B.Kriteria Profesi(guru)

1. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,kompetensi,sertifikat pendidk,sehat jasmani dan rohani,serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional kualifikasi akademik guru diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana(S1) atau diploma empat(D4).
2. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Jelas bahwa jabatan guru memenuhi kriteria ini,sebab mengajar melibatkan upaya-upaya yang bersifat mendominasi kegiatan intelektual

3. Jabatan yang menggeluti batang ilmu khusus
Anggota-anggota sutu profesi menguasai bidang ilmu yang dibangun keahlian mereka dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan,amatiran yang tidak terdidik,dan kelompok tertentu yang ingin mencari keuntungan.
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang senambung
Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan profesional,sebab hampir tiap tahun guru melakukan berbagai kegiatan latihan professional,baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun tanpa kredit
5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanent
Diluar negeri barang kali syarat jabatan guru sebagai karir permanen merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa mengajar adalah jabatan professional.
6. Jabatan yang menetukan bakunya sendiri
Karena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak,maka buku untuk jabatan guru ini sering tidak diciptakan oleh anggota profesi sendiri terutama dinegara kita.
7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas kepentingan pribadi
Bahwa jabatan mengajar adalah jabatan yang empunyai nilai social yang tingggi,tidak perlu diragukan lagi.guru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi kehidupan yang lebih baik dari8 warga Negara masa depan.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat
Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi professional yang kuat untuk dapat mewadahi tujuan bersam dan melindungi anggotanya.dalam beberapa hal jabatan guru telah memenuhi criteria,dan dalam hal ini belum dapat dicapai.


Sanusi mengajukan 6 asumsi yang melandasi perlunya profesionalisai dalam pendidik:

1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemampuan pengetahuan.emosi dan prasaan dan dapat di kembangkan segala potensinya;sementara itu pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusaan yang menghargai martabat manusia.
2. Pendidikan dilakukan secara intensional,yakni secara sadar bertujuan,maka pendidikan menjadi normative yang diikat oleh norma-norma dan nilai-niali yang baik secara universal.
3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan pendidikan
4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia,yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang oleh sebab itu pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi unggul
5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya,yakni situasi dimana terjadi dialog antara pendidik dengan peserta didik,yang memungkinkan peserta didik,tumbuh kearah yang dikehendaki oleh pendidik selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masayarakat.
6. Sering terjadi dilemma antara tujuan utama pendidikan yakni menjadikan manusia sebagai manusia yang baik dengan misi instrumental yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu.



C. KODE ETIK PENDIDIK

Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari profesi pendidik.Artinya setiap pendidik yang professional akan melaksanakan etika jabatannya sebagai pendidik.
Konsep-konsep tentang kode etik pendidik yaitu:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar1945,dan Negara.
3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik.
4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri.
5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan,ilmu,teknologi,dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik.
6. Lebih mengutamkan tugas pokok dan atau tugas Negara lainnya daripada tugas lainnya.
7. Bertanggung jawab,jujur,berprestasi,dan akuntabel dalam bekerja.
8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan.
9. Menjadi teladan dalam berprilaku.
10. Berprakarsa.
11. Memiliki sifat kepemimpinan.
12. Menciptkan suasana belajar atau studi yang kondusif.
13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta kerjasama dengan baik dalam pendidikan.
14. Mengadakan kerjasama dengan orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat.
15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan.
16. mengembangkan profesi secara kontiniu.
17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi.


Upaya meningkatkan pelaksanaan kode etik pendidik tersebut,dalam garis besarnya dapat dilakikan sebagai berikut:
1. Para pendidik diberi kesempatannya,selama mereka mampu untuk studi lebih lanjut ke S1,S2,atau S3.
2. Membangun perpustakaan pendidik di lembaga-lembaga kependidikan yang belum memiliki perpustakaan.
3. Meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
4. Sejalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para pendidik,kerjasama lembaga pendidikan dengan orangtua dan tokoh-tokoh masyarakat perlu ditingkatkan.
5. Fungsi DP3 perlu dibenahi dan di tingkatkan.
6. Selain dengan DP3 pelaksanaan etika pendidik dapat juga ditingkatkan dengan mengintensifkan pengawasan.
Kalau para pendidik yang melanggar kode etik pendidik tidak mempan dinasehati dan di himbau oleh pemimpin lembaga,maka para pemimpin ini dapat mengenakan sanksi kepada mereka sesuai dengan aturan yang berlaku atau sesuai dengan peraturan lembaga yang bersngkutan yang sudah desepakati bersama.





Kode Etik Pendidik/Guru Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Guru membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya belajar-mengajar
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid serta masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan profesinya
7. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
8. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
Pada saat ini masih banyak guru yang belum memahami kode etik ini, apalagi menerapkannya. Hal inilah yang menyebabkan turunnya citra guru di masyarakat. Kita bisa mengecek apa yang terjadi di dunia pendidikan dikaitkan dengan kode etik diatas. Para guru banyak yang hanya transfer ilmu pengetahuan, belum menjalankan nilai-nilai keagamaannya, apalagi membimbing siswanya menjadi manusia yang utuh. Kejujuran profesional dilanggar terbukti beredarnya kunci-kunci jawaban Ujian Nasional, mengkatrol nilai, memberi nilai tinggi untuk siswa-siswa yang dekat walaupun kenyataan nilainya rendah dan ketidak obyektifan lainnya. Guru jarang yang mau mencari informasi mengenai siswanya, seperti potensi, bakat, minat, kekurangan, kelebihan, dan lainnya. Semuanya diserahkan total ke guru Bimbingan Konseling ( BK).
Guru banyak yang belum menciptakan suasana belajar yang baik, metode yang diterapkan hanyalah berkisar ceramah, latihan, tugas saja. Tidak pernah memikirkan bagaimana materi pelajarannya bisa diserap maksimum oleh siswanya dan pembelajaran kurang menyenangkan. Demikian pula hubungan dengan orangtua belum terjalin baik. Mereka hanya mengenal orangtuanya hanya beberapa orang saja melalui Komite. Dalam masalah pengembangan diri, banyak guru yang tidak suka membaca dan belajar sehingga ilmunya hanya sebatas buku paket siswa saja. Pelatihan yang diikuti hanyalah untuk mendapatkan piagam sertifikasi. Terhadap organisasi juga demikian. Organisasi ada tapi programnya yang berjalan hanya rutinitas saja. Kebijakan-kebijakan dari pemerintah dipandangnya menambah beban, sehingga dilakukan hanyalah sebagai formalitas belaka. Dan masih banyak lagi masalah-masalah guru di Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan Pendidikan di negeri ini buruk. Mudah-mudah para guru dan calon guru sadar akan pentingnya memahami dan melaksanakan kode etik dengan penuh keikhlasan, kemauan dan kemampuan.

D. Kompetensi Guru

Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
1. Kompetisi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengolahan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Kompetensi pedagogik meliputi :
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar;
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian mencakup kepribadian yang :
a. beriman dan bertakwa;
b. berakhlak mulia;
c. arif dan bijaksana;
d. demokratis;
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.





3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi
a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
e. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Selasa, 01 Maret 2011

KUISONER

Pengertian Kuesioner
KUISONER
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Penggunaan kuesioner tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
1. Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
2. Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
• Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
• Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
• Pertanyaan harus singkat.
• Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
• Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
• Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
• Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
• Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
• Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
• Agar respoden memilih subjek kuesioner.
*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
2. Ordinal
Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
3. Interval
Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
4. Rasio
Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
• Memberi ruang kosong secukupnya,
• Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
• Memberi ruang yang cukup untuk respons,
• Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
• Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
• Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
• Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
• Item-item cluster dari isi yang sama.
• Menggunakan tendensi asosiasi responden.
• Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
(sumber : www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VI_Kuesioner.pdf)
S