Jumat, 25 Februari 2011

URGENSI ILMU PENDIDIKAN BAGI GURU

URGENSI ILMU PENDIDIKAN BAGI GURU
Urgensi Ilmu Pendidikan Bagi Guru
Salah satu faktor mundurnya kualitas pendidikan kita dan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah guru. Guru merupakan garda terdepan dalam menentukan arah dalam proses pendidikan. Guru menjadi sosok yang diteladani, dan ditiru. Kewibawaan guru juga tidak hanya dirasakan dalam pendidikan persekolahan, akan tetapi di masyarakat guru juga dianggap sebagai sosok yang dihormati dikarenakan profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Karena guru adalah salah satu elemen penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka peningkatan profesionalisme guru pun menjadi suatu yang mutlak untuk terus diupayakan. Dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa ada empat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pertama, kompetensi pedagigik (menyangkut penguasaan bidang keilmuan pendidikan), kedua, kompetensi kepribadian, ketiga, kompetensi sosial, dan keempat, kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut idealnya harus dimiliki oleh guru sebagai dasar kompetensi minimal seorang guru. Dalam hal ini, penulis akan membatasi pembahasan mengenai kompetensi pedagogik saja sebagai salah satu kompetensi ilmu keguruan yang harus dimiliki guru.
Telah dijelaskan diawal bahwa, kompetensi pedagogik merupakan kompetensi dasar yang mesti dimiliki oleh guru. Walaupun kompetensi ini bersifat teoritis, akan tetapi punya peran yang signifikan dalam dunia pendidikan. Contoh, dalam kompetensi pedagogik terdapat pengetahuan tentang psikologi pendidikan, psikologi belajar, dan psikologi perkembangan. Semua cabang ilmu tersebut bermanfaat bagi guru dalam rangka mengenal karakteristik peserta didik. Dengan guru memahami ilmu tersebut setidaknya guru dapat mempertimbangkan strategi dan metode belajar yang tepat bagai peserta didik, dan juga guru dapat mendiagnosa kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik.
Adapun urgensi dari ilmu pendidikan bagi guru sebagai berikut :
a. Mengetahui berbagai konsep, prinsip, dan teori pendidikan dalam melaksanakan praktek pendidikan.
b. Mempunyai sikap kritis terhadap pandangan-pandangan teori pendidikan
c. Memberikan kontribusi pada pola pikir dan pola kerja calon pendidikan.
d. Memiliki kesiapan studi lebih lanjut.




Tampaknya pelaksanaan pendidikan kita di sekolah belum sesuai dengan harapan tersebut. Hal itu dikarenakan Banyak komponen yang dapat mempengaruhinya. Dengan tidak mengesampingkan faktor lain, komponen yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen " guru". Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimanapun lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka semuanya akan kurang bermakna. Oleh sebab itu, untuk mencapai proses dan hasil pendidikan seperti yang diharapkan, sebaiknya dimulai dengan menganalisis komponen guru.
Oleh karena itu seorang calon guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan materi pembelajaran, termasuk di dalamnya memanfaatkan bebagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektifitas pembejaran. Dengan demikian, seorang calon guru perlu memiliki kemampuan khusus, yaitu kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang lain yang bukan guru."A teacher is person charged with the responbility of helping others to learn and to behave in new different ways" (James M. Cooper, 1990). Itulah sebabnya guru adalah pekerjaan profesional yang membutuhkan kemampuan dan pendidikan yang khusus.



………………………………………………………………………………………………

Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa "diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik"
Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan - pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.
3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6, Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanx ja ya