Senin, 22 November 2010

AKHLAK DALAM KELUARGA

AKHLAK DALAM KELUARGA
Kedudukan Anak Menurut Agama
• Anak sebagai perhiasan kehidupan dunia
• Anak sebagai ujian bagi orang tua
• Anak sebagai penghibur hati
AKHLAK ORANG TUA THDP ANAK : memberi nama yang baik pada anaknya dan memilih calon ibu yang baik untuk nya
AKHLAK ANAK KPD ORANG TUA
1. selalu memuliakan orang tua dan menghormatinya.
2. tidak berjalan di depannya atau mendahului keduanya kecuali dalam eadaan terpaksa.
3. tidak menghardik orang tua atau menjawab panggilannya dengan kasar.
4. jangan bermuka cemberut di depan keduanya.
5. selalu meminta ijin ketika akan berpergian.
6. selalu mengharapkan ridho dari keduanya.
Berbicara akhlak dalam keluarga, tentu tidak terlepas dari pola sikap antaranggota keluarga. Bagaimana tingkah laku ayah terhadap ibu, ibu terhadap ayah, ayah terhadap anak, ibu terhadap anak, anak terhadap sesama saudara, dan anak terhadap kedua orang tua, adalah wujud akhlak dalam keluarga.
Sikap terpuji antaranggota keluarga menjadikan sebuah keluarga menjadi harmonis dan penuh cinta. Demikian pula sebaliknya. Apabila keluarga tidak dihiasi dengan akhlak yang baik, ketentraman keluarga bisa jadi di ujung tanduk. Keluarga yang terbangun menjadi tidak harmonis. Apalagi, bahagia. Sebuah akhlak mulia perlu dipupuk sedikit demi sedikit sehingga membuahkan kenyamanan dalam berinteraksi dengan anggota keluarga lain.
Akhlak Antara Ayah dan Ibu
Di dalam Islam, ayah dan ibu atau suami dan istri memiliki hak dan kewajiban sama meskipun tugas masing-masing berbeda. Sang ayah sebagai kepala rumah tangga mempunyai tugas untuk memberi nafkah atau rezeki bagi seluruh anggota keluarga, termasuk sang istri.
Ayah ibarat seorang masinis di kereta api rumah tangga karena segala keputusan ayah menjadi pilihan bagi keluarganya. Demikian pula dengan sang ibu. Seorang ibu mempunyai kewajiban mengurus rumah tangga dengan penuh tanggung jawab dan keteladanan. Ibu juga memiliki kewajiban memberikan saran dan masukan kepada suami untuk mengatur arah gerbong keluarganya kelak.
Di sini, pentingnya sebuah komunikasi antara ayah sebagai suami dan ibu sebagai istri karena keduanya hidup berdampingan dan tidak bisa dipisahkan dalam satu kesatuan keluarga.
Komunikasi yang baik merupakan awal terarahnya sebuah bahtera keluarga. Tentu sang ayah harus berbicara dengan lemah lembut kepada sang istri, demikian pula sebaliknya.
Akhlak Antara Orang Tua dan Anak
Islam sebagai agama yang sempurna dan mengatur semua sisi kehidupan manusia, termasuk keluarga, juga menjelaskan secara gamblang tentang akhlak orang tua terhadap anak dan anak kepada kedua orang tuanya.
Sebagai orang tua, sejak dilahirkan, Islam mengajarkan supaya kedua orang tua memberikan nama yang terpuji bagi putra-putrinya. Nama ibarat doa yang selalu teriring di setiap langkah sang buah hati. Islam juga memberikan petunjuk bagaimana orang tua wajib memperlakukan putra-putrinya dengan penuh kasih sayang dan kebajikan.
Di sisi lain, seorang anak wajib taat kepada kedua orang tuanya, apapun keputusan ayah dan ibu, selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Tentu di sini perlu adanya suri tauladan keindahan perilaku dari kedua orang tua.
Akhlak kebaikan yang dicontohkan dalam Islam adalah berpamitan dan mengucap salam setiap kali masuk ataupun keluar rumah. Contoh lain adalah menjawab setiap panggilan ayah dan ibu dengan balasan yang lembut dan sopan.
Dengan munculnya akhlak dalam keluarga melalui perbuatan saling memahami, pribadi yang mulia akan terwujud dan keluarga yang harmonis bukan lagi sebuah impian, melainkan sudah menjadi kenyataan.
Akhlaq berkeluarga terdiri dari Kewajiban timbal balik antara orang dengan anak, kewajiban sumai dengan istri dan kewajiban terhadap karib kerabat.

C. Hak dan Kewajiban suami isteri
1. Kewajiban suami kepada isteri
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang suami terhadap isteri
antara lain :

a. Mahar
Mahar adalah pemberian wajib dari suami untuk isteri, suami tidak
boleh menggunakanya tanpa seizin dan seikhlas isteri.
b. Nafkah
Nafkah adalah menyediakan segala keperluan isteri berupa
makanan, minuman, pakaian, rumah, dan lain-lain.
c. Ihsan al-‘Asyarah
Ihsan al-‘Asyarah artinya bergaul dengan isteri dengan cara yang
sebaik-baiknya. Teknisnya dapat dilakukan menurut pribadi masingmasing.
Misalnya : membuat isteri bahagia, selalu berprasangka baik
terhadap isteri, membantu isteri apabila ia memerlukan bantuan meskipun
dalam urusan rumah tangga, menghormati harta miliknya pribadi dan
lain-lain.
d. Membimbing dan Mendidik Keagamaan Isteri
Seorang suami memiliki tanggung jawab dihadapan Allah
terhadap isterinya karena suami merupakan pemimpin didalam rumah
tangga. Maka, suami berkewajiban mengajar dan mendidik isterinya agar
menjadi seorang wanita shalihah.
Jika seorang suami tidak mampu mengajarkannya sendiri, dia
harus memberikan izin kepada isterinya untuk belajar di luar atau
mendatangkan guru ke rumah, atau menyediakan buku-buku bacaan untuk
keluarga.
2. Kewajiban Isteri Terhadap Suami
Ada dua kewajiban seorang isteri terhadap suami, antara lain
a. Patuh Terhadap Suami
Seorang isteri wajib mematuhi segala keinginan suaminya selama
tidak untuk hal-hal yang mendekati kemaksiatan dan tidak bertentangan
dengan ajaran Islam.
Suami mendapatkan hak istimewa untuk dipatuhi isteri mengingat
posisinya sebagai pemimpin dan kepala keluarga yang mempunyai
kewajiban untuk memberi nafkah terhadap keluarga.
b. Ihsan al ‘Asyarah
Ihsan al ‘Asyarah isteri terhadap suaminya antara lain dalam
bentuk : Menerima pemberian suami dengan rasa puas dan terima kasih,
serta tidak menuntut hal-hal yang tidak mungkin, serta selalu
berpenampilan menarik agar tercipta keharmonisan dalam keluarga.
Demikianlah akhlaq suami isteri yang pembahasannya kita
fokuskan pada masalah hak dan kewajiban yang tentu saja semua itu tidak terlapas dari hukum.

D. Birrul Walidain
Birrul Wlidain terdiri dari kata birru dan al-walidain. Birru artinya
kebajikan. Al-walidain artinya dua orang tua atau ibu dan bapak.

Bentuk-bentuk Birrul Waldain
1. Mengikuti keinginan dan saran orang tua.
Seorang anak wajib mengikuti segala keinginan kedua orang tua,
dengan catatan keinginan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Agama
Islam.
2. Menghormati dan Memuliakan kedua orang tua
Banyak cara yang bisa dilakukan seorang anak untuk menunjukkan
rasa hormat kepada kedua orang tua, antara lain memanggilnya dengan
panggilan yang menunjukan rasa hormat, berbicara kepadanya lemah lembut,
tidak mengucapkan kata-kata yang kasar, pamit jika ingin keluar rumah(bila
tinggal serumah), dan lain sebagainya
3. Membantu kedua orang tua secara fisik dan materiil.
Seseorang dapat membantu kedua orang tua baik sebelum berkeluarga
dan belum berpenghasilan maupun apabila anak tersebut sudah berkeluarga
dan berpenghasilan. Misalnya, jika seorang anak belum berpenghasilan dapat
membantu dengan cara fisik atau tenaga dan atau yang lain. Sedangkan bila
anak sudah berpenghasilan dapat membantu secara materi dan atau yang
lainnya.
4. Mendo’akan kedua orang tua
Seorang anak yang berbakti adalah anak yang selalu mendo’akan
kedua orang tua baik selama mereka masih hidup walaupun mereka telah
menghadap sang Khaliq.
E. Silaturrahmi Dengan Karib Kerabat
Istilah silaturrahmi terdiri dari dua kata: Shillah (hubungan atau
sambungan) dan rahim (peranakan). Istilah ini merupakan sebuah istilah dari
hubungan baik penuh kasih sayang antar sesame karib kerabat yang salusulnya
berasl dari satu rahim(keluarga).
Keluarga dalam kosep Islam bukanlah keluarga kecil yang hanya
terdiri dari bapak, ibu dan anak. Tetapi adalah keluarga besar yang bisa terdiri
dari seluruh aspek dalam suatu keluarga yang sambung-menyambung, seperti
kakek, nenek, paman, bibi, dan lain seterusnya.

1. Bentuk-bentuk Silaturrahmi
Silaturrahmi secara kongkrit dapat ditunjukkan dalam bentuk antara lain :
a. Berbuat Baik (ihsan)
Berbuat baik atau saling tolong-menolong antar sanak keluarga
dapat mempererat tali sillaturrahmi antar sanak keluarga. Allah SWT
meletakkan ihsan kepada dzawi al-qurba nomor dua setelah ihsan kepada
ibu bapak.
Karib kerabat harus diprioritaskan untuk dibantu, dibanding
dengan pihak-pihak lain, lebih-lebih lagi bila karib kerabat adalah miskin
atau yatim.
b. Membagi sebagian dari harta warisan
Kita dapat membagi sebagian dari harta warisan kepada karib
kerabat yang hadir pada waktu pembagian, tetapi tidak mendapat bagian
jika terhalang oleh ahli waris yang lebih berhak.
c. Memelihara dan meningkatkan rasa kasih sayang sesama kerabat.
Untuk memelihara dan meningkatkan rasa kasih sayang antar
kerabat dapat dilakukan dengan cara antara lain :
_ Saling hormat-menghormati, bertukar salam
_ Saling kunjung-mengunjungi
_ Menyelenggarakan walimahan, dll

2. Manfaat Silaturrahmi
Selain meningkatkan hubungan persaudaraan antar kerabat,
silaturrahmi juga memberi manfaat lain yang lebih besar baik di dunia
maupun di akhirat. Antara lain :
a. Mendapatkan Rahmat, Nikmat dan Ihsan dari Allh SWT
Dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw
menggambarkan secara metaforis dialog Allah SWT dengan rahim.
b. Masuk Surga dan Jauh Dari Neraka
Secara khusus disebut oleh Rasulullah saw bahwa sesudah
beberapa amalan pokok, silaturahmi dapat mengantarkan seseorang ke
surga dan menjauhkannya dari neraka.
c. Lapang Rezeki dan Panjang Umur
Secara lebih konkret Rasulullah saw menjanjikan rezeki yang
lapang dan umur yang panjang bagi orang-orang yang melakukan
silaturahmi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanx ja ya